Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghidupkan Semangat Pagi: Morning Assembly sebagai Awal Pembelajaran Siswa

10 Januari 2025   18:25 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi tentang menunggu menghidupkan semangat pagi (Sumber: Artificial Intelligence)

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan kebijakan baru yang bertujuan meningkatkan semangat belajar siswa. Kebijakan ini menghadirkan Morning Assembly sebagai aktivitas pra-pembelajaran yang diwajibkan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan menciptakan suasana positif dan membangun karakter siswa sebelum memulai pembelajaran di kelas.

Kegiatan Morning Assembly diawali dengan senam pagi bertema "Anak Indonesia Hebat". Senam ini dirancang khusus untuk siswa dengan gerakan yang menyenangkan, mudah diikuti, dan bertujuan meningkatkan kebugaran fisik. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, siswa diharapkan dapat lebih fokus dan berenergi dalam mengikuti pelajaran di kelas.

Setelah senam pagi, siswa diajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama. Aktivitas ini tidak hanya membangkitkan semangat nasionalisme, tetapi juga mempererat rasa cinta tanah air. Dengan cara ini, siswa dapat menghayati makna perjuangan bangsa dan menyadari pentingnya peran mereka sebagai generasi penerus Indonesia.

Langkah berikutnya dalam Morning Assembly adalah sesi doa bersama. Setiap siswa, dengan latar belakang agama dan kepercayaan masing-masing, diajak untuk berdoa sesuai keyakinannya. Momen ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai spiritual sekaligus membangun suasana yang kondusif dan damai sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Pelaksanaan Morning Assembly tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga membangun keterlibatan antara guru dan siswa. Guru berperan aktif sebagai pemandu dalam kegiatan ini, menciptakan hubungan yang lebih akrab dan komunikatif dengan siswa. Dengan adanya Morning Assembly, sekolah menjadi tempat yang lebih ramah dan mendukung proses pembelajaran.

Kebijakan ini juga mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan masyarakat. Banyak yang berpendapat bahwa kegiatan pra-pembelajaran seperti Morning Assembly dapat menjadi solusi untuk mengatasi rasa malas dan kurang fokus siswa di pagi hari. Selain itu, kegiatan ini juga membiasakan siswa untuk memulai hari dengan semangat yang positif.

Dengan diterapkannya kebijakan Morning Assembly, Kemendikdasmen berharap dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat, berkarakter, dan memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. Langkah sederhana ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk kepribadian siswa agar siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun