Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Picky Eater pada Anak SD Saat Program Makan Bergizi Gratis

10 Januari 2025   14:33 Diperbarui: 10 Januari 2025   14:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi makan bergizi di sekolah (Sumber: Artificial Intelligence)

Fenomena picky eater pada anak sekolah dasar menjadi tantangan besar dalam program makan bergizi gratis yang dicanangkan di berbagai sekolah. Anak-anak yang tergolong picky eater cenderung menolak makanan tertentu berdasarkan rasa, tekstur, atau penampilan, sehingga sulit memenuhi kebutuhan gizi mereka. Meskipun program makan gratis dirancang untuk meningkatkan asupan nutrisi anak, perilaku memilih-milih makanan ini sering kali membuat program tersebut kurang efektif dalam mencapai tujuannya.

Salah satu penyebab utama picky eating adalah kebiasaan makan di rumah yang kurang bervariasi. Anak yang terbiasa dengan pola makan tertentu mungkin merasa asing atau tidak nyaman dengan menu baru yang disajikan di sekolah. Selain itu, pengaruh teman sebaya dan preferensi individu anak turut memperkuat sikap memilih-milih makanan. Masalah ini juga dapat diperburuk oleh kurangnya edukasi mengenai pentingnya makanan sehat baik bagi anak maupun orang tua.

Kondisi lingkungan sekolah juga berperan dalam meningkatkan atau mengurangi perilaku picky eater. Anak-anak lebih cenderung menolak makanan jika suasana makan tidak menyenangkan atau jika mereka merasa dipaksa untuk mengonsumsi makanan yang tidak mereka sukai. Ditambah lagi, menu makanan bergizi sering kali dianggap kurang menarik karena kurangnya variasi rasa atau penyajian yang kurang estetis.

Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang melibatkan edukasi dan adaptasi sangat penting. Sekolah dapat mengadakan program edukasi gizi yang menarik, baik untuk siswa maupun orang tua, sehingga mereka lebih memahami manfaat makanan bergizi. Edukasi ini bisa dilakukan melalui permainan, cerita, atau kegiatan memasak sederhana yang melibatkan anak-anak secara langsung.

Pihak sekolah juga dapat melakukan survei untuk mengetahui preferensi makanan anak-anak dan menggunakan hasil tersebut sebagai panduan dalam merancang menu yang lebih sesuai. Dengan cara ini, makanan yang disajikan tetap bergizi tetapi juga menarik minat anak untuk mencobanya. Penyajian makanan yang lebih kreatif, seperti memanfaatkan warna-warna alami atau bentuk-bentuk menarik, juga dapat membantu mengurangi sikap picky eater.

Selain itu, guru dan staf sekolah bisa berperan sebagai panutan dengan ikut makan bersama anak-anak dan menunjukkan perilaku makan sehat. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, anak-anak akan merasa lebih nyaman untuk mencoba makanan baru. Upaya ini juga dapat mendorong anak untuk mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat.

Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan anak merupakan kunci keberhasilan dalam mengatasi fenomena picky eater. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan konsisten, program makan bergizi gratis dapat memberikan dampak maksimal, baik untuk perkembangan fisik maupun kognitif anak. Hal ini menjadi investasi penting bagi generasi penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun