Mohon tunggu...
Ikhsan Azhar
Ikhsan Azhar Mohon Tunggu... -

lebih terasa bila bersama sahabat sejati.,. yang penting santai, rileks, romantis aja.,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melamun

6 September 2014   08:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash



Melamun dalam jangka panjang disamping sungai yang mengalir dan airnya yang cukup kuning seperti coffee mix, kalau di minum enak tu, hehe


berjam-jam aku melamun dan seakan asa ku sudah putus, untuk mencintai atau mencintanya kembali, "ceritanya lagi GALAU ne"
ku coba menghibur diri dengan melemparkan batu ke sungai yang airnya cukup kuning itu, terus melempar dan melempar batu yang di tanganku, kira-kira sudah 10 (sepuluh) batu di tangan yang aku lempar, di batu yang terakhir terdengarlah suara auwwwww (lebih kurang begitu suaranya), "eh siapa yang berani ngelempar batu kekepala saya" dan dengan spontan dan tanpa sadar aku melempar batu yang lebih besar dan terdengarlah suara yang sangat merdu "auwwwww Tolong, Help meeeeeeeee" dia berteriak keras dan meminta tolong, ternyata karena melamun aku melempar batu tepat di hidungnya, sudah pesek ketimpa batu hilang tu hidung, hahaha,


karena merasa bersalah aku pura-pura tidak tau alau itu perbuatan ku, dan aku bangkit dan beranjak ketempat lain di karenakan tempat melamunku sedikit tidak baik/bagus hari ini,
tidak lama kemudian awan berubah menjadi hitam sebelumnya putih, dalam hatiku berkata arena ingat pepatah "mendung bukan berarti hujan" eh tidak tau berapa lama hujan purun dangan lebat, ternyata pepatah itu palsu, hehhe


akupun basah kuyup di karenakan lamunanku belum kelar basah di badankupun tak terasa, aku terus melangkah menulusuri jalan yang di buat pemerintah, aku kehilangan arah dan tanpa tujuan, terlintas dalam ikiranku, aku melupakan sesuatu yang sangat berharga, sambil kaki terus melangkah, mata terus menatap kedepan dan pikiran terus bekerja untuk memikirkan apa barang berharga itu, setalah jauhnya ku berjalan barulah teringat ternyata sepeda motorku tinggal di tempat aku melamun tadi, tanpa sadar kaki ini berlari ketempat semula, ternyata hikh.....hikh....hikh....
PACAR HILANG MOTORPUN IKUT MENINGGALKANKU SENDIRI....
inilah akibat melamun dan tak sadarkan diri.


inilah hal yang sangat bodoh yang di lakukan saat pacar meninggalkan kita....


Sekian.............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun