Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 98 melaksanakan program yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan motorik anak-anak di TK Kasih Ibu. Salah satu kegiatan menarik dari program ini adalah membantu anak-anak TK dalam meningkatkan kemampuan kognitif mereka dengan mempermudah penghafalan nama-nama angka, warna, dan hewan dalam Bahasa Inggris menggunakan kartu flashcard.
Menurut Najwa, salah satu anggota kelompok PMM 98, “Kami menggunakan media flashcard untuk membantu anak-anak TK menghafal kosakata Bahasa Inggris. Dengan flashcard ini, anak-anak akan lebih tertarik belajar karena terdapat gambar yang disertai nama dalam Bahasa Inggris. Dengan media ini, anak-anak TK lebih mudah tertarik untuk belajar dan menghafal nama-nama warna, angka, dan hewan dalam Bahasa Inggris,” ungkapnya. Kegiatan ini dilakukan selama program pengabdian berlangsung, dan hasilnya terlihat ketika anak-anak TK sudah mahir menyebutkan angka dalam Bahasa Inggris, menebak nama-nama hewan, serta menghafal nama-nama warna dalam Bahasa Inggris.
Ibu Maimunah, selaku guru TK Kasih Ibu, menyampaikan, “Dengan adanya metode-metode baru, terutama menghafal dengan gambar, dapat menarik perhatian anak-anak TK. Mereka sangat tertarik ketika melihat gambar-gambar (terutama hewan) dan lebih mudah bagi mereka untuk memahami. Saya sangat senang ketika anak-anak PMM ini memberikan pengajaran dengan metode ini, karena mempermudah murid-murid kami dalam menghafal,” ucapnya.
Tidak hanya berfokus pada anak-anak TK, Mahasiswa PMM kelompok 98 juga memberikan perhatian pada masyarakat Desa Mojorejo, Kota Batu. Baru-baru ini, mereka menggelar program sosialisasi mengenai pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan ulat maggot BSF (Black Soldier Fly) di Desa Mojorejo RW 4. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah dengan metode yang ramah lingkungan serta memberikan nilai tambah ekonomi.
Ibu Juhairiyah, salah satu warga yang hadir pada sosialisasi ini, mengungkapkan, “Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi kami, karena selama ini kami hanya mengelola sampah anorganik yang bisa kami kumpulkan lalu kami jual. Dengan adanya sosialisasi ini, insyaallah saya akan menerapkan sistem pengelolaan sampah ini,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi ini, Mahasiswa PMM kelompok 98 memulai dengan memperkenalkan konsep pengelolaan sampah menggunakan ulat maggot BSF kepada warga Desa Mojorejo melalui berbagai kegiatan, seperti demonstrasi langsung dan pelatihan. Mereka menunjukkan cara memasukkan sampah organik ke dalam sistem budidaya maggot dan bagaimana maggot tersebut mengolah sampah. Selanjutnya, mereka memberikan pelatihan kepada warga mengenai cara memulai pembuatan media pengelolaan serta cara mengaplikasikannya dengan tepat. Pada tahap akhir, mereka mengenalkan nilai ekonomi dari ulat maggot tersebut, yang dapat digunakan sebagai pakan ternak atau diperjualbelikan kembali.
Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, mahasiswa dapat terjun langsung dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang lebih baik dengan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H