Mohon tunggu...
Ikhlas Mawardi
Ikhlas Mawardi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Promosi Kesehatan dalam Rangka Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

6 Januari 2018   14:40 Diperbarui: 8 Januari 2018   03:23 2756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Pengertian Promosi Kesehatan

  • Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal.Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku.
  • Pada hakikatnya Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan adalah kegiatan untuk  menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat, kelompok atau individu. Ada banyak masalah kesehatan yang terdapat di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh yaitu AKI/AKB

Tingginya angka kematian ibu dan bayi menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanaan kesehatan diindonesia terutama didesa. Banyak masyarakat yang masih melakukan persalinan yang di tolong oleh tenaga dukun atau non-kesehatan. Dukun di masyarakat masih memiliki peranan penting, dukun di anggap sebagai tokoh masyarakat.                             Masyarakat masih memercayai pertolongan persalinan oleh dukun, karena pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun di anggap murah dan dukun tetap memberikan pendampingan pada ibu dan bayi setelah melahirkan, seperti merawat dan memandikan bayi.

 Untuk mengatasi permasalahan persalinan oleh dukun, pemeritah membuat sebuah program dengan melakukan kerjasama/ kemitraan pada dukun dan bidan. Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah dengan melakukan pembinaan dukun yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab bidan. Maka dari itu tugas dan tanggung jawab bidan terhadap dukun bayi sangat memberikan kontribusi yang cukup penting.

B. Pengertian dukun bayi

Seperti diketahui, Dukun bayi adalah seorang masyarakat, yang pada umumnya seorang wanita dan mendapat kepercayaan serta mempunyai keterampilan menolong persalinan secara tradisional dan memperoleh keterampilan tersebut dengan cara turun-temurun.

Dukun bayi adalah pekerjaan seseorang yang aktivitasnya, menolong proses persalinan seseorang, merawat bayi mulai dari memandikan, menggendong, belajar berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain dilengkapi dengan keahlian atau skill, juga dibantu dengan berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka. Proses pendampingan tersebut berjalan sampai dengan bayi berumur 2 tahunan. Tetapi, pendampingan yang sifatnya rutin sekitar 0 - 40 hari pasca melahirkan.

Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat.

C. Pengertian pembinaan dan kemitraan

Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang, masyarakat, pemerintah dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan mempersempit kewenangan sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Kemitraan adalah kerjasama yang didasarkan atas kesepakatan-kesepakatan bersama antara beberapa pihak yang terkait.

Pembinaan dukun adalah suatu pelatihan yang di berikan kepada dukun bayi oleh tenaga kesehatan yang menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan dukun yang bersangkutan, terutama dalam hal higiene sanitasi, yaitu mengenai kebersihan alat -- alat persalinan dan perawatan bayi baru lahir, serta pengetahuan tentang perawatan kehamilan , deteksi dini terhadap risiko tinggi pada ibu dan bayi, KB, gizi serta pencatatan kelahiran dan kematian.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga dapat mengakibatkan kematian pada ibu, antara lain :

  • Terjadinya robekan rahim karena tindakan mendorong bayi didalam rahim dari luar sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin
  • Terjadinya perdarahan pasca bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut-ngurut rahim pada waktu kala III
  • Terjadinya partus tidak maju, karena tidak mengenal tanda kelainan partus dan tidak mau merujuk ke puskesmas atau RS.
  • Terjadinya infeksi karena robekan jalan lahir
  • Memberikan ramuan yang ditempelkan ke jalan lahir yang bisa menyebabkan indeksi berat
  • Melakukan pemeriksaan dalam tanpa menggunakan hans skhoen atau sarung tangan
  • Membantu pertolongan persalinan dengan mendorong-dorong perut ibu

Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga dapat mengakibatkan kematian pada bayi, antara lain :

  • Memotong tali pusat denga bambu atau gunting yang tidak steril
  • Cara mengikat tali pusat yang tidak kuat sehingga terjadi pendarahan
  • Menaburkan abu dapur atau sarang laba-laba pada pusat bayi
  • Memberikan apoy mangan (daun sirih, jambe, kapur siri yang dikunyah dan ditempekan pada pusat bayi)
  • Memijat perut dan kepala bayi yang mengakibatkan trauma pada kepala bayi
  • Memandikan bayi segera setelah lahir sehingga menyebabkan hipotermia
  • Memberikan bedak bayi yang berlebihan pada lipatan-lipatan pada tubuh bayi sehingga menyebabkan iritasi pada kulit
  •  

Untuk mencegah kesalahan tindakan dukun tersebut di perlukan suatu bimbingan bagi dukun.

D. Tujuan Pembinaan Dukun Bayi

Untuk meningkatkan kualitas dan status dukun, maka harus di lakukan upaya pelatihan dan pembinaan pada dukun dengan tujuan :

1.Agar mereka memiliki pengetahuan dan ide baru yang dapat di sampaikan dan diterima oleh anggota masyarakat.

2.Agar dukun melakukan persalinan dengan bidan sehingga terjadi kemitraan yang baik

3.Untuk memperbaiki kegiatan -- kegiatan yang sebenarnya sudah dilakukan oleh dukun, seperti memberikan, saran tentang kehamilan, melakukan persalinan bersih dan aman, serta mengatasi masalah yang mungkin muncul pada saat persalinan, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat dikurangi atau di cegah sedini mungkin.

E. Manfaat Pembinaan dan Kemitraan Dukun

  • Meningkatkan mutu ketrampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • Meningkatkan kerjasama antara dukun bayi dan bidan.
  • Meningkatkan cakupan persalinan dengan petugas kesehatan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun