Krisis ideologi yang melanda kehidupan masyarakat Indonesia saat ini membuktikan perlunya peningkatan penanaman nilai-nilai ideologis pada anak-anak negara. Kearifan ideologis diperlukan untuk memperluas wawasan pemikiran dan pemahaman masyarakat terhadap fenomena kehidupan yang melanda bangsa Indonesia. Untuk memperkuat kearifan intelektual warga, beberapa hal perlu dilakukan.
Pertama, Hak dan kewajiban warga negara perlu ditanamkan sedini mungkin pada peserta didik sesuai dengan kemampuannya. Namun harus diimbangi dengan model-model bentuk aktual di ranah hukum, ekonomi, dan politik.
Kedua, Penanaman nilai-nilai toleransi perlu dikembangkan di wilayah yang lebih luas untuk mengantisipasi semangat fanatisme daerah, masyarakat bahkan agama yang semakin memprihatinkan. Aturan tegas perlu dirumuskan untuk memerangi perilaku dan sikap intoleran yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.
Ketiga, Norma kolektif perlu dijelaskan sesuai dengan semangat zaman. Hal ini untuk mencegah generasi muda melihat nilai-nilai lama sebagai bentuk pengulangan yang menghambat kemajuan, sehingga mereka dapat menerapkan nilai-nilai modern tanpa mempertimbangkan nilai-nilai yang sudah ada sebelumnya.Â
Keempat, Perlu mengadopsi strategi dan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah aktual perkembangan sosial, dan menggunakan nilai-nilai ideal sebagai pedoman ideologi untuk menanamkan pendidikan formal, non-formal dan non-formal dengan cara terbaik.Â
Kelima, Komponen nilai kecerdasan ideologis bersumber dari Pancasila, sebagai berikut:
- Kemampuan menghadirkan Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui akhlak mulia dan sikap saling menghormati (toleransi) antar umat beragama;
- Kemampuan untuk menghargai perbedaan dan pengendalian diri di ruang publik melalui komunikasi dan dialog bergantung pada etika kemanusiaan universal;
- Dengan menggabungkan kepentingan politik dengan kepentingan nasional, kemampuan untuk memahami simbol-simbol nasional sebagai konsensus untuk hidup bersama, mengutamakan kepentingan nasional dan memiliki semangat pengorbanan yang ditanamkan dari dalam diri setiap warga negara;
- Kemampuan berkomunikasi dengan penuh perhatian dalam pengambilan keputusan;
- Â Mampu memperlakukan orang lain seperti diri sendiri, dan menemukan keseimbangan antara nilai-nilai ideal yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan nilai-nilai realistis dalam kehidupan nyata.Â
Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan pedoman untuk membangun negara dalam segala aspek kehidupan. Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.Jika diajarkan kepada siswa sejak dini akan menyadarkan mereka bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Salah satu hak dan kewajiban warga negara itu adalah membayar pajak bagi yang mampu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H