Mohon tunggu...
Ikhlash Hasan
Ikhlash Hasan Mohon Tunggu... lainnya -

Dare to dream

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Petualangan Menuju Puncak Marapi

12 Juni 2014   20:56 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:02 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iseng-iseng saya membuka album foto lama yang salah satu foldernya berisi foto-foto petualangan saya mendaki gunung marapi sekitar 4 tahun silam. Gunung marapi adalah salah satu gunung aktif yang terletak di Propinsi Sumatera Barat dengan ketinggian 2.891 m dpl. Gunung yang terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan dapat juga dilihat dari Kota Bukittinggi, Kota Padang panjang, dan Kabupaten Tanah Datar.

Sebagai pendaki pemula yang minim pengetahuan dalam mendaki jadilah saya dan beberapa orang teman yang juga merupakan pendaki baru pergi dengan modal nekat serta keyakinan yang kuat. Sungguh luar biasa rasanya untuk pertama kalinya mendaki gunung dengan persiapan ala kadarnya. Jum'at tanggal 14 Mei 2010 saya dan 4 orang teman lainnya berangkat dari kota padang sehabis sholat Jum'at, kurang lebih selama 2 jam menuju Kota Padang panjang sebagai jalur awal tempat pendakian. Setelah beristirahat sejenak sehabis maghrib kami memulai perjalanan pendakian. Kurang lebih setelah 2 jam perjalanan karena cuaca yang tidak mendukung kamipun mencari lokasi untuk mendirikan tenda dan memilih melanjutkan perjalanan esok harinya.

[caption id="attachment_310856" align="alignnone" width="225" caption="Foto : Dok. Pribadi"][/caption]

Esok harinya pagi-pagi hari sekali kami sudah mulai bersiap-siap untuk melanjutkan pendakian tidak lupa sarapan dulu agar lebih bertenaga karena perjalanan pendakian yang akan sangat melelahkan. Tepat jam 9 pagi dengan cuaca yang sangat cerah perjalananpun dilanjutkan, jalan yang terjal dan bebatuan kami lalui dengan susah payah apalagi sebagai pendaki pemula tiap sebentar beristirahat. Tanah yang licin, semak belukar diiringi suara-suara hewan liar sedikit mengurangi penat yang dirasakan. Senja pun menjelang, kami pun kembali mendirikan tenda yang dekat sekali dengan batuan-batuan cadas dan tak ada lagi pepohonan. karena malam akan menjelang diputuskan perjalanan menuju puncak marapi yang tinggal sedikit lagi dilanjutkan esok harinya.

[caption id="attachment_310860" align="alignnone" width="300" caption="Pemandangan Gunung Singgalang Dilihat dari Gunung Marapi di Padi Hari (Dok. Pribadi)"]

14025544482011042843
14025544482011042843
[/caption]

[caption id="attachment_310866" align="alignnone" width="300" caption="Kota Padang Panjang dilihat dari puncak gunung marapi (dok. pribadi)"]

14025550581981514206
14025550581981514206
[/caption]

Di minggu pagi yang cukup cerah kami melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung marapi yang sudah di depan mata tapi dengan tantangan yang paling berat melewati bebatuan cadas yang kemiringannya hampir 60 derjat dengan resiko apabila terjatuh bisa-bisa nyawa melayang, jadi untuk melewati bebatuan cadas ini diperlukan tingkat kehati-hatian yang tinggi serta kesabaran. Setelah hampir dua jam melewati batuan cadas kamipun sampai di puncak gunung marapi.

[caption id="attachment_310867" align="alignnone" width="300" caption="Puncak Tugu gunung marapi (dok. pribadi)"]

1402555164559260947
1402555164559260947
[/caption]

[caption id="attachment_310868" align="alignnone" width="300" caption="Dataran di puncak gunung marapi (dok. pribadi)"]

1402555232548528937
1402555232548528937
[/caption]

[caption id="attachment_310870" align="alignnone" width="300" caption="Puncak gunung marapi (dok. pribadi)"]

1402555298243040559
1402555298243040559
[/caption]

Di puncak gunung marapi, suhunya saa perkirakan di bawah 10 derjat, saking dingginya bulu mata saya sampai berembun. Satu hal yang membuat saya kecewa pada pendakian kali itu, karena cuaca yang tiba-tiba badai membuat kamipun harus kembali turun dan tidak sempat berkunjung ke taman bunga edelweis yang katanya bunga keabadian itu. Setelah berkemas sekita jam 11 siang kamipun melanjutkan perjalanan pulang, berbeda dengan ketika mendaki, ketika pulang hanya memerlukan waktu 2 jam saja, ya wajar namanya juga menurun ngga bikin capek.

[caption id="attachment_310871" align="alignnone" width="300" caption="Lahan pertanian di lereng gunung marapi (dok. pribadi)"]

1402555378976266222
1402555378976266222
[/caption]

[caption id="attachment_310872" align="alignnone" width="300" caption="Lahan pertanian di lereng gunung marapi (dok. pribadi)"]

1402555437611512736
1402555437611512736
[/caption]

Itulah pengalaman saya ketika pertama kali berpetualang mendaki gunung marapi, bagi pendaki pemula sedikit saya beri tips ketika akan melakukan pendakian berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami.

1. Istirahatlah yang cukup sebelum melakukan kegiatan pendakian.

2. Kalau memungkinkan lakukan pemanasan-pemanasan ringan serta berolahraga yang cukup agar ketika mendaki tidak terlalu capek sekali.

3. Bawa perbekalan yang cukup serta obat-obatan, barang-barang yang tidak penting untuk pendakian jangan dibawa karena hanya akan menambah beban ketika mendaki.

4. Jaga kekompakan selama mendaki karena kekompakan dan kerjasama adalah hal utama untuk sukses menuju puncak.

5. Kameranya jangan lupa, haha... kan sayang kalau moment berharga tidak diabadikan.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun