di pelataran waktu
matahari telah berkali-kali berganti
dan musim semilih datang dan pergi
tanpa pernah bisa menyilih namamu
dari detak-detik penantian yang kusebut rindu
aku punya hati
tapi aku tak tahu bagaimana ia bekerja
ia selalu mengeja namamu
di setiap kali aku belajar
untuk tak lagi memikirkanmu
kau boleh membagi hatimu
menjadi beberapa bagian yang kau mau
meski hatiku akan pecah tak mengenal bagian
tapi ia tak bisa separah itu
untuk waktu yang lama
ia akan kembali merekat semenjana
di ujung segala doa
tempat di mana rindu fasih bertakhta
kuharap, dari semua kekasihmu
hanya akulah yang kau pilih
pada safarnama cinta terakhir
yang akan kita lakoni bersama
Angsana, 28 Juni 2020
*Safarnama (bahasa Persia) yang berarti catatan perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H