Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nama yang Ingin Kuabadikan

29 Februari 2020   04:55 Diperbarui: 29 Februari 2020   05:02 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bila tak ada malam yang panjang untuk kita. Aku akan menelusuri sisa-sisa percakapan pada cangkir kopi terakhir yang kau tinggalkan. Menganggit reja-reja kata pada lipatan kenangan yang runtuh dalam kantong persajakan.

Aku tak menyangkal, pernah ada nama-nama lain yang merimbun di alas tidurku. Juga dengan doa-doa asing yang telah tercatat di setiap lembaran subuh.

Namun kali ini, percayalah! aku telah berangkat dan menjauh dari mimpi-mimpi berdaki yang kerap menghanyutkanku ke lain simpang. Membawa sekelumit harap dari monumen resah yang selalu terpahat di bibir basahmu.

Bahwa hanya kaulah satu-satunya nama yang ingin kuabadikan di setiap tepi persinggahan hingga sampai pada akhir perjalanan.

Angsana-Martapura, 29 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun