Matahari kelimpungan
Menyadur wajah-wajah mendung
Dengan beragam narasi
Yang dibiarkan mati
Di aspal-aspal jalanan
Tersadai
Di pusat-pusat kota
Merutuki si lalim kuasa
Yang membantai kepedulian
Demi mempertahankan singgasananya
Wajah-wajah mendung itu
Ingin sekali menangis
Tapi air matanya telah habis
Untuk membasuh ludah pahit penguasa
Yang telanjur membedaki muka
Matahari kemudian meradang
Tak ada yang bisa diriwayatkan oleh petang
Selain pekik semesta yang lantang
Meneriakkan keadilan
Tanpa pernah disuguhi kepastian
![Dokumentasi Kombatan](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/14/img-20191211-wa0027-5e1d66cfd541df6bf9014f54.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI