Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Apakah Ada Musim Berikutnya Untukku?

22 Desember 2019   01:45 Diperbarui: 22 Desember 2019   03:00 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kukira,
kemarau akan lebih lama dari biasanya
namun ternyata aku salah
musim telah berganti tanpa dinyana
hujan mengguyur tanpa aba-aba
menggenang dalam kenang
mengenang yang membayang

aku tahu,
selama ini kita hanya berjalan bersisian
terkadang duduk bersebelahan di bangku taman
atau berdiri sejajar dalam banyak antrean

tak ada sapa
kita hanya sering mengadu pandang
tanpa pernah saling melontarkan basa-basi percakapan

sebab aku merasa,
kita hanya perlu menikmati setiap detik
abu rindu yang menitik
meski tidak pada bejana yang sama

bukankah tabebuya hanya mekar sekali dalam setahun?
setelah itu tinggal menghitung minggu
kelopak-kelopak akan luruh berjatuhan
lalu membusuk menata ulang tanah
yang kini dibasahi hujan

begitupun kisah kita
rasa akan kembali menoktah; kukira

namun ternyata aku salah
rindu semakin berbilang tak terhingga
menjeda reja-reja waktu
hingga aku terjebak di satu musim

ini buruk
kau beranjak tanpa pamit
menuju musim berikutnya
sementara aku tak tahu
cara keluar paling pasrah
dari semua rasa yang ada

dan semakin bertambah buruk
aku begitu gigih mencari kehilanganmu
meski yang kuterima selalu gigil dan basah
bila menemui sisa-sisa kepergianmu
tanpa pernah kutahu
apakah ada musim berikutnya untukku?

Angsana, 22 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun