Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Sengaja

6 September 2019   15:30 Diperbarui: 6 September 2019   15:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diawali dengan menyeruput secangkir kopi
Di sore hari
Kuhantarkan pandang pada khalayak semesta
Yang asik dalam senarai perbincangan

Tak sengaja
Netraku menangkap sesosok anggun
Yang menjadi pembeda di dalam kerumunan
Perempuan dengan seulas sorot tajam
Yang tak kusangka telah lebih dahulu
Mengarahkan pandangannya padaku
Hingga sepersekian detik sempat beradu
Lalu, aku tertunduk; malu

Apakah benar itu aku yang ia perhatikan?
Ah, tidak
Mungkin aku saja yang 'kegeeran'

Namun, telah terekam jelas
Bahwa dua bola berpendar yang ia miliki itu
Sungguh memantik kagum di jantung penasaran

Sebab, saat ia menatap
Ada getar yang tak keruan
Berisi reriak harap yang diam-diam kudekap
Dalam senandika hati yang malu-malu terucap

Kotabaru, Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun