Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Embun-embun Doa

18 Mei 2019   10:23 Diperbarui: 18 Mei 2019   10:28 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika malam terkapar di bibir pagi
Lantas sunyi itu terpelanting
Hingga embun-embun doa melangit bersama gigilnya

Ini hari kesekian setelah kau datang membawakan cinta
Menggenapi sel-sel kering di pori-pori dunia
Melepaskan hormon bahagia ke seluruh penjuru semesta
Bahwa kau selalu dinanti kehadirannya

Hadirmu bagaikan embun dalam doa-doa
Penyejuk di setiap asa dalam pinta
Bersih tanpa hiruk pikuk pikiran untuk mengejar dunia

Sebab ketentraman melingkari kehadiran
Menyelimuti hati yang rindu akan kesejukan iman
Hari ini, kembali doa-doa kulangitkan
Bersama embun di pagi ramadan
Semoga keberkahan selalu mengiringi perjalanan

Angsana, 18 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun