Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesta Temu Rindu

20 Maret 2019   16:25 Diperbarui: 20 Maret 2019   16:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini, keangkuhan senja diterpa oleh berjuta rintik yang terlampau dingin. Runtuh menjadi puing-puing jingga yang hampir kelabu, pecah belah tak beraturan dan tak kenal bentuk. Kucar kacir meninggalkan pengapian rindu di lubuk sang pengagum rona.

Di sana, perempuan berparas sendu. Kulihat kaca-kaca di matanya menjelma hujan, lebat sebanyak ingin. Sebab terlampau lupa oleh cuaca, pun keegoisan waktu yang sempit itu; senja.

Seringai tawa yang terasa getir, terlempar pada ranting-ranting kilat yang menyambar kemunafikan rasa. Seakan rundung basah itu, ia coba terima dengan lapang dada.

Nyanyian senja pesisir perlahan meninggalkan lahan. Menuju samudera renjana tak berkesudahan. Kemudian membentuk partikel bintang dalam singgasana keterasingan. Namun perempuan itu, tetap mematung, tanpa memahami dingin. Bertahan menanti pesta temu rindu dari sang pujaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun