Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batu

25 Januari 2019   06:33 Diperbarui: 25 Januari 2019   06:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pixabay.com

Kau seperti batu. Pemuisi rindu di balik gua yang begitu bisu. Tegas menimpuk angkara rasa berdarah prasangka. Amuk merobek bungkam, hingga mengalir ucap sejuta pesona.


Ya ... Pesonamu berbunyi rengek manja. Bergulir angkuh melindas alter ego yang terlampau dibangun. Hancur tanpa sekata sisa, lalu menyentuh titik paling lemah di benteng terakhir.


Dasar kau, Batu!


Kini, kau menjelma arca keabadian dan prasasti kesetiaan. berdiri tanpa memahami sepi sejak senja meninggalkan lahan, hingga fajar mendekap di peraduan. Tak kenal panas maupun hujan.


Angsana, 25 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun