Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pecah di Bilangan Pecahan

24 Januari 2019   08:06 Diperbarui: 24 Januari 2019   08:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pecah di bilangan pecahan saat menjumlah segala mantra harap yang kau rapalkan dan selaksa rindu yang kau embuskan. Pembilang dan penyebut, amuk menggerogoti beranda pikiran. Hingga soak berkabut, butut terkentut-kentut. 

Sudah berapa kali kukatakan, aku tak pantas untuk diharapkan. Namun kau tetap saja abai, acuhkan wanti-wanti yang kusemai, di papan ketik dalam layar gawai.

Bukannya aku tak cinta, lantas menghindar lalu pergi membiarkanmu terluka. Hanya saja aku ingin tenggelam dalam kesendirian bersama sejuta tanya yang bersemayam dalam keping-keping pikiran. 

Seberapa pantaskah aku untukmu?

Bisakah aku membahagiakanmu?

Sial!

Memikirkan itu, aku terlanjur lemas, kehabisan nafas. Ah ... dasar kau pecahan ganas, berdarah panas, pembunuh otak paling beringas.

Angsana, 24 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun