Gangster adalah sekumpulan orang-orang yang melakukan kejahatan dan pembuat kekacauan yang dilakukan untuk mencapai misinya masing-masing. Biasanya gangster ini melaksanakan misinya pada malam hari sekitar pukul sebelas malam sampai menjelang subuh karena sepi dan supaya tidak ketahuan banyak orang. Gangster ini lebih banyak melakukan hal-hal negatif ketimbang hal-hal yang positif
Budaya gangster ini diperkenalkan olehÂ
Bentuk kenalan gangster biasanya seperti dibawah ini yaitu:
1. Membuat kelompok bertato, bertindik, berpakaian acak-acakan seperti anak punk.
2. Tawuran antar kelompok menggunakan senjata tajam.Â
3. Balapan motor(hanya untuk kesenangan saja).
4. Melakukan perusakan fasilitas umum(Dilakukan supaya nama kelompok tertentu dikenal dan ditakuti oleh masyarakat).
5. Memperjual belikan obat-obatan terlarang seperti narkoba.
6. Misi khusus pembunuhan orang (biasanya dendam masalah pribadi atau pembunuh bayaran)
Setiap gangster memiliki tujuan masing-masing, ada yang memiliki tujuan untuk gaya-gayaan ataupun demi gengsi. ada juga yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang ia rampas. Biasanya anggota gangster ini terdiri dari remaja yang masih sekolah SMA ataupun SMK yang tidak memiliki kegiatan ataupun pekerjaan sambilan.Â
Tak jarang gengster mengisi waktu luangnya dengan membegal ataupun membuat kericuhan di masyarakat sekitar. Begitulah mereka menebar terror tanpa memandang masyarakat menengah ke atas ataupun masyarakat menengah ke bawah. Aksi yang dilakukan mereka pun tidak main-main, seperti konvoi membawa senjata tajam, dan membawakan motor dengan ugal-ugalan.
Kebanyakan gangster membegal karena untuk mendapatkan komisi ketika sudah menyelesaikan misinya. Misinya rata-rata itu untuk mengambil barang-barang berupa uang, emas, hp ataupun barang berharga lainnya milik sang korban. Tanpa rasa takut mereka akan tetap nekat melakukan aksinya. Mereka juga tidak takut akan polisi dan penegak hukum.
Banyak gangster melakukan kejahatan dengan beralasan untuk di anggap jago dan ditakuti oleh masyarakat. Ada pula yang beralasan karena berasal dari keluarga broken home, harus tumbuh sendirian tanpa melibatkan orang tua dan tanpa menceritakan masalahnya kepada orang tua, oleh karena itu mereka melampiaskannya dengan melibatkan hal-hal buruk.
Ada beberapa cara untuk mencegah atau menghadapi kejahatan gengster yaitu:
1. Menghindari tempat sepi
Para gengster biasanya melakukan kejahatan di tempat yang sepi, gengster sendiri bisanya mempunyai markas yang tidak jauh dari lokasi yang dia lakukan untuk eksekusi atau melakukan kejahatan. Gengster lebih terkenal di daerah kota-kota besar karena penduduknya lebih banyak ketimbang di perdesaan.
2. Jangan berhenti di tempat yang gelap dan sepi pada saat malam hari
 Sebelum melakukan kejahatan biasanya gengster memantau area atau korbannya dari kejauhan untuk melancarkan aksinya. Disarankan jangan berhenti di tempat yang sepi pada malam hari.
3. Jangan keluar malam hariÂ
Sebagai antisipasi masyarakat harus melakukan tindakan untuk lebih berhati-hati lagi pada situasi tertentu. Selain menghindari tempat sepi dan gelap, masyarakat juga dihimbau untuk keluar malam demi keamanan dan kenyamanan dari segala sesuatu yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H