KOMUNIKASI INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL: APA YANG MEMBEDAKAN KEDUA JENIS KOMUNIKASI INI?
Â
Oleh Ike Wahyu Nabillah / NIM 23010014077
ike.23077@mhs.unesa.ac.id
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas fundamental dalam kehidupan manusia. Secara etimologis, kata "komunikasi" berasal dari bahasa Inggris communication, yang memiliki akar dari kata Latin communicare (Weekly, 1967: 338). Kata communicare memiliki tiga makna utama: "to make common" atau menjadikan sesuatu umum, cum + munus yang berarti saling memberikan hadiah, dan cum + munire yang berarti membangun pertahanan bersama. Dari segi epistemologis, terdapat banyak penjelasan, baik yang eksplisit maupun implisit, yang digunakan untuk mendefinisikan komunikasi (Sari, Hartina, Awalia, Irianti, & Ainun, 2018). Secara umum, komunikasi diartikan sebagai proses menciptakan, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan yang terjadi dalam diri individu maupun antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu (Pohan & Fitria, 2021).
Komunikasi memiliki beragam definisi menurut para ahli, J.A. Devito mendefinisikan komunikasi sebagai tindakan yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengirim dan menerima pesan, yang dapat terganggu oleh hambatan tertentu, terjadi dalam konteks tertentu, memiliki pengaruh tertentu, serta melibatkan kesempatan untuk memberikan umpan balik. Hovland, Jains, dan Kelley menggambarkan komunikasi sebagai proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus, biasanya dalam bentuk kata-kata, dengan tujuan memengaruhi atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). Secara umum, komunikasi juga dipahami sebagai proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, dan keahlian melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, atau angka. Menurut Wibowo, komunikasi merupakan aktivitas untuk menyampaikan pikiran, konsep, atau keinginan kepada orang lain, serta dianggap sebagai seni memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, Astrid berpendapat bahwa komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung makna dan harus dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat. Semua definisi tersebut menggambarkan bahwa komunikasi adalah proses kompleks yang bertujuan untuk menyampaikan pesan, berbagi informasi, atau memengaruhi perilaku melalui simbol-simbol yang dapat dipahami bersama (Pohan & Fitria, 2021).
Dari beberapa pengertian dan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa, komunikasi adalah aktivitas mendasar yang melibatkan proses penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan untuk mencapai tujuan tertentu. Secara etimologis, kata ini berasal dari communicare, yang berarti berbagi, saling memberi, atau membangun bersama. Para ahli, seperti J.A. Devito, Hovland, dan Wibowo, menekankan komunikasi sebagai cara menyampaikan pesan, memengaruhi perilaku melalui simbol-simbol yang dapat dipahami bersama. Kesimpulannya, komunikasi adalah proses penting untuk berbagi informasi, menciptakan pemahaman, dan memengaruhi tindakan.
Definisi Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal
Komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi internal yang terjadi dalam diri seseorang, seperti berpikir atau berbicara dengan diri sendiri. Proses ini mendukung peningkatan kreativitas, pemahaman, pengendalian diri, serta membantu individu dalam berpikir lebih bijaksana sebelum mengambil keputusan, sambil tetap peka terhadap lingkungan sekitar (Kustiawan et al., 2022).Â
Komunikasi interpersonal adalah Interaksi langsung antara dua atau lebih orang di mana setiap orang mempengaruhi satu sama lain. Salah satu bentuk spesifiknya adalah komunikasi diadik, yaitu komunikasi antara dua individu dengan hubungan yang jelas, seperti hubungan antara ibu dan anak, dokter dan pasien, atau dalam wawancara. Menurut DeVito, komunikasi interpersonal terjadi ketika dua orang memiliki keterkaitan tertentu dalam hubungan mereka. Deddy Mulyana (2005) menjelaskan bahwa komunikasi antarpribadi memungkinkan setiap peserta memahami reaksi orang lain secara langsung, baik melalui komunikasi verbal maupun nonverbal, sehingga menciptakan interaksi yang lebih responsif. (Mulyana, 2005:73 dalam Anggraini, Ritonga, Kristina, Syam, & Kustiawan, 2022)
Dapat disimpulkan komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal memiliki perbedaan dari segi definisi, yakni Komunikasi intrapersonal terjadi dalam diri seseorang, yang berfokus pada proses internal seperti berpikir, berimajinasi, dan pengendalian diri untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran. Sementara itu, komunikasi interpersonal melibatkan interaksi langsung antara dua orang atau lebih, di mana setiap pihak saling memengaruhi persepsi dan respons, memungkinkan pemahaman melalui reaksi verbal maupun nonverbal.
Ciri-Ciri Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal
Ciri-ciri komunikasi intrapersonal meliputi hal-hal berikut:
- Berfokus pada pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai peristiwa.
- Terjadi saat seseorang dalam keadaan kebingungan atau keraguan.
- Melibatkan panca indera karena proses komunikasi intrapersonal mencakup penyimpanan informasi dan penafsiran makna pengalaman seseorang.
- mampu mengubah diri seseorang dengan cara yang baik atau buruk.
Menurut (Wijaya, 2013) Komunikasi interpersonal memiliki ciri-ciri sebagai berikut
- Menggunakan Perilaku Verbal dan Nonverbal. Komunikasi interpersonal melibatkan ekspresi melalui kata-kata (verbal) maupun gerakan atau isyarat tubuh (nonverbal).
- Berdasarkan Berbagai Jenis Perilaku. Jenis komunikasi ini dapat didasarkan pada perilaku spontan, perilaku yang terbentuk karena kebiasaan, perilaku yang dilakukan secara sadar, atau kombinasi dari ketiganya.
- Dinamis dan Berkembang. Komunikasi interpersonal bersifat dinamis, tidak statis. Proses komunikasi ini berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan kedekatan hubungan antara pihak yang terlibat, konten pesan, serta metode penyampaiannya.
- Melibatkan Umpan Balik dan Interaksi. Komunikasi interpersonal memungkinkan adanya timbal balik antara pengirim dan penerima pesan. Proses ini menciptakan interaksi yang memengaruhi pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif), dan perilaku (behavior) dari masing-masing pihak.
- Berpedoman pada Aturan Intrinsik. Proses komunikasi interpersonal mengikuti aturan yang telah dikembangkan secara sosial untuk mengatur bagaimana orang berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, ada aturan ekstrinsik yang ditentukan oleh konteks situasi tertentu.
- Merupakan Aktivitas Timbal Balik. Komunikasi interpersonal adalah aktivitas di mana pengirim dan penerima pesan saling berinteraksi secara langsung dan memberikan respons satu sama lain.
- Melibatkan Unsur Persuasi. Setiap orang dapat saling memengaruhi dan mendorong perubahan melalui komunikasi interpersonal, di mana mereka dapat saling memberi inspirasi dan motivasi, serta memengaruhi pemikiran, perasaan, dan sikap mereka tentang masalah yang dibahas.
- Dapat Digunakan untuk Beragam Tujuan. Komunikasi interpersonal melayani berbagai tujuan, seperti mengenal diri sendiri dan orang lain, memahami dunia luar, membangun hubungan, memengaruhi sikap dan perilaku, mencari hiburan, atau membantu orang lain. Melalui komunikasi ini, seseorang dapat memahami diri sendiri, mempelajari nilai-nilai dan sikap orang lain, serta memberikan tanggapan yang sesuai terhadap tindakan mereka.
Adapun menurut (Rahmi, 2021) ciri-ciri komunikasi interpersonal antara lain
- Terjadi secara kebetulan dan biasanya terjadi secara spontan
- Tidak memiliki identitas keanggotaan yang jelas dan biasanya merupakan aktivitas masa lalu. Meskipun komunikasi interpersonal biasanya terjadi antara individu, namun ada jenis komunikasi interpersonal khusus yang disebut komunikasi diadik.
Tujuan dan Fungsi Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi intrapersonal memiliki berbagai tujuan dan  fungsi, antara lain (Rahmiana, 2015):
- Kesadaran akan diri sendiri : Orang dapat menyadari setiap aspek kepribadian mereka dengan berbicara dengan diri mereka sendiri melalui komunikasi batin. Proses introspeksi memungkinkan seseorang untuk menjadi sadar akan motivasi, aspirasi, dan harapan mereka terhadap dunia melalui pemahaman tentang kualitas yang membantu membentuk kepribadiannya. Akan lebih mudah untuk mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan seseorang kepada orang lain jika pengetahuan diri itu mutlak.
- Rasa Percaya Diri: Seseorang merasa lebih percaya diri dan aman jika mereka memiliki kesadaran diri.
- Manajemen Diri: Ketika seseorang menyadari kekuatan dan kelemahan mereka, mereka dapat melatih diri mereka untuk mengelola urusan sehari-harinya dengan baik dan menggunakan kekuatan mereka yang paling efektif untuk menutupi kelemahan mereka.
- Motivasi Diri: Pengetahuan lengkap tentang tujuan hidup seseorang yang memungkinkan mereka berjuang untuk mencapainya sambil terus mendorong diri mereka sendiri.
- Terfokus: Kualitas manajemen diri dan motivasi membantu meningkatkan fokus dengan mengarahkan perhatian pada tugas yang sedang dilakukan.
- Kemandirian: Individu memiliki kemampuan untuk menjadi mandiri jika mereka sadar diri.
- Kemampuan untuk beradaptasi : Â Orang-orang akan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan mereka karena mengetahui sifat mereka sendiri memungkinkan mereka untuk membuat keputusan dengan percaya diri dan tenang dan mengubah cara mereka bertindak sesuai dengan aspek yang mereka sukai dari situasi.
Berbagai tujuan dapat dicapai melalui komunikasi interpersonal, di antaranya adalah (Pontoh, 2013) :
- Menunjukkan kepedulian kepada orang lain: Menunjukkan kepedulian kepada orang lain adalah tujuan komunikasi interpersonal.
- Menemukan diri sendiri: Dalam hal ini, individu berkomunikasi dengan orang lain dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang lain dan meningkatkan pemahaman mereka tentang karakteristik diri mereka.
- Menemukan dunia luar: Individu memiliki kesempatan untuk mendapatkan berbagai jenis informasi dari orang lain melalui komunikasi interpersonal, termasuk informasi yang sangat aktual dan penting.
- Membangun dan menjaga hubungan yang harmonis: Sebagai makhluk sosial, salah satu kebutuhan utama setiap individu adalah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
- Mempengaruhi sikap dan perilaku: Komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian pesan kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, perilaku, atau pendapat mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media.
- Mencari hiburan atau sekadar mengisi waktu: Terkadang orang berkomunikasi dengan orang lain hanya untuk mencari kesenangan atau hiburan.
- Mencegah kehilangan informasi yang disebabkan oleh salah komunikasi. Komunikasi interpersonal dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman dan interpretasi yang salah antara pengirim dan penerima pesan.
- Memberikan dukungan (konseling): Terapis, ahli kejiwaan, dan psikolog klinis menggunakan komunikasi untuk memberikan bantuan dan mendukung klien mereka.