Berdasarkan uraian diatas, dapat saya simpulkan bahwa tidak benar warga Bali itu kebal atas Covid-19. Buktinya pertanggal 17 April 2020 pasien positif Covid-19 di Bali bertambah 11 orang, sehingga total menjadi 124 pasien positif. Sehingga mengacu pada berita "Media Asing Soroti Kekebalan Misterius Warga Bali dari Virus Corona" lebih menyoroti tidak ada cerita rumah sakit kebanjiran (pasien), peningkatan tajam dalam kremasi atau bukti anekdotal lainnya bahwa virus corona merajalela di 4,2 juta populasi pulau mayoritas Hindu, di antaranya ribuan warga asing termasuk kedatangan wisatawan China ke Bali yang meningkat sebesar 3% pada bulan Januari. Artinya kesimpulan media asing tersebut berdasar dari banyaknya wisatawan Cina ke Bali namun jumlah pasien positif Covid-19 masih sedikit, sehingga diartikan warga Bali kebal terhadap Covid-19.
Masih terkendalinya wabah Covid-19 di Bali lebih pada kekuatan mantra dan ritual yang dilaksanakan setiap hari (sisi agama, sehingga butuh sraddha (keyakinan) untuk hal ini. Dari sisi sekala (duniawi) kepatuhan warga Bali terhadap himbauan pemerintah sangat tinggi. Hal ini terkait dengan rajin mencuci tangan, mengindari sentuhan fisik, menggunakan masker, etika batuk dan bersin, physical distancing, termasuk juga menghindari perkumpulan sosial (contohnya upacara menikah boleh dilaksanakan namun dihadiri keluarga inti dan petugas adat saja).
Covid-19 adalah wabah virus, sehingga semua berpotensi untuk tertular. Hanya bhakti kepada Tuhan dan menaati aturan/himbauan pemerintah yang bisa menyelamatkan kita.
Om Namah Siva Ya
Satyam Eva Jayate
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI