Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ultah PDIP Ditengah Badai

9 Januari 2025   16:51 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dirgahayu 52 Tahun PDI Perjuangan

Lahir Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tanggal 10 Januari 1973, penggabungan dari Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (Partai IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik. Yang selanjutnya dikenal sebagai PDI Perjuangan pada Pemilu 1999.

https://www.kompasiana.com/iketutgunaartha2116/65fe82f2de948f5e8a2cdfa2/bagaimana-nasib-angket-jika-koalisi-ganjar-mahfud-beda-kepentingan

Awal tahun 2025 ini PDI Perjuangan memasuki usia ke-52 tahun. Melewati lebih setengah abad perjalanan pasang surut dalam pentas politik Indonesia.
Menjadi partai gurem era Orde Baru lalu menjadi partai yang tidak siap menang di pemilu pertama kalinya tahun 1999 pasca Reformasi.

Mengapa tidak siap menang? Pertama, karena manuver partai baru yang membentuk Poros Tengah dan isu penolakan presiden perempuan mengakibatkan Megawati sebagai Ketua Umum partai pemenang pemilu 1999 gagal dipilih MPR sebagai Presiden, hanya sebagai Wakil Presiden.

Kedua, karena hanya berselang 5 tahun berikutnya pada pemilu 2004 PDI Perjuangan dikalahkan oleh Partai Golkar yang sebelumnya dituntut dibubarkan oleh gerakan Reformasi karena menjadi mesin pemenangan rezim otoriter Orde Baru.

Dengan jargon "paradigma baru", Golkar bahkan berhasil membelah diri menjadi beberapa partai diantaranya Gerindra, Hanura, PKPI dan Nasdem termasuk Demokrat dilahirkan jenderal TNI yang besar oleh rezim Orde Baru.

Tahun 2009 PDI Perjuangan kembali menelan kekalahan bahkan oleh partai baru Demokrat. Dengan realita tersebut PDI Perjuangan memilih memposisikan diri sebagai partai diluar pemerintahan (oposisi) dalam kurun waktu tahun 2004 - 2014.

Menghadapi pemilu 2014, Megawati sebenarnya memiliki kesempatan dan peluang untuk maju sebagai calon presiden (capres) karena sudah tidak ada lawan calon petahana.

Yang mengejutkan, Megawati lebih memilih Jokowi sebagai capres 2014, padahal baru 2 tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta (2012 - 2014).

Di pemilu 2014 PDI Perjuangan berhasil mendapat dukungan rakyat sebagai partai pemenang dan menang pilpres. (Saat itu pemilu legislatif pelaksanaannya sebelum pemilu presiden).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun