Jadwal kampanye untuk pilpres 2024 akan berlangsung cukup singkat selama 75 hari, yakni tanggal 28 Nopember 2023 hingga 10 Februari 2024 sebelum waktu pencoblosan yang dilaksanakan 14 Pebruari 2024.
Pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berlangsung pada tanggal 19 Oktober hingga 25 Nopember 2023.
Hingga saat ini yang diketahui telah terpublikasi luas sebagai capres 2024 adalah Anies Baswedan yang diumumkan oleh partai Nasdem, Prabowo Subianto oleh partai Gerindra dan Ganjar Pranowo oleh partai PDI Perjuangan (PDIP).
Ketiga nama tersebut direspons publik dalam hasil sejumlah lembaga survey yang selalu namanya bertengger sebagai 3 (tiga) teratas capres potensial 2024 dengan elektabilitas tertinggi.
Bahkan hasil survey yang dirilis kurun waktu Mei-Juni 2023 tidak lagi semua lembaga survey menempatkan Ganjar Pranowo di peringkat teratas. Sejumlah lembaga survey menunjukkan Prabowo Subianto menyalip posisi Ganjar Pranowo.
Fenomena hasil survey ini sangat menarik untuk dicermati justru ketika Ganjar Pranowo telah ditetapkan sebagai capres pada tanggal 21 April 2023 oleh PDIP. Padahal ketika sebelum ditetapkan sebagai capres Ganjar Pranowo selalu merajai elektabilitas hasil survey.
Ada beberapa faktor yang menurut saya menyebabkan fenomena perubahan hasil survey ini diantaranya:
1) Ganjar Pranowo bagi sebagian kecil pecinta bola dianggap penyebab batalnya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U20.
Padahal telah diklarifikasi atas sikapnya didasari oleh konstitusi yang menentang praktek penjajahan bangsa atas bangsa.
Kemudian FIFA dan PSSI pun telah mengklarifikasi batalnya tuan rumah U20 karena sejumlah stadion dinilai belum memenuhi standar keamanan dan keselamatan FIFA terutama atas investigasi tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. FIFA pun berharap pembenahan menyeluruh manajemen pengelolaan sepak bola Indonesia.
Sebagai bentuk perhatian FIFA untuk perkembangan (industri) sepakbola Indonesia, diberi kesempatan sebagai tuan rumah piala dunia U17 dengan rekomendasi salahsatunya harus merenovasi Jakarta Internasional Stadion (JIS) agar memenuhi standar FIFA. Bahkan untuk masa depan sepakbola Indonesia, FIFA akan berinvestasi membangun stadion internasional di IKN.
2) Distorsi pemahaman publik atas diksi "petugas partai".