Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

Bersama Pulihkan Dunia

19 November 2022   08:41 Diperbarui: 22 November 2022   12:41 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan dipilihnya Bali sebagai puncak penyelenggaraan KTT G20 ke-17 tanggal 15-16 Nopember 2022 telah memberi kontribusi diperkirakan mencapai US$ 533 juta (sekitar Rp7,4 triliun) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Berupa konsumsi domestik sektor transportasi, akomodasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Meeting, Incentive Conference Exhibition (MICE), penyerapan tenaga kerja hingga 33.000 orang yang tentunya sebagain besar berdampak bagi perekonomian Bali.

Sehingga setidaknya dapat menjadi stimulus memulihkan pariwisata Bali, memulihkan perekonomian Bali yang mengalami kontraksi paling dalam (minus 9,43 persen, kondisi normal diangka 5,3 persen) dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain selama pandemi Covid19.

Sukses peran Indonesia dalam penyelenggaraan acara, agenda nasional, protokoler dan keamanan Presidensi G20 diapresiasi sejumlah kepala negara peserta KTT G20.

Seluruh kepala negara anggota G20 hadir di Bali. Hanya presiden Rusia, Vladimir Putin yang diwakili oleh Menteri Luar Negerinya. Total sebanyak 12.750 orang terdiri dari delegasi, pebisnis hingga lembaga swadaya masyarakat. Ini menunjukkan bahwa tidak terbukti adanya prediksi ancaman sabotase untuk menggagalkan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.

Disamping kepiawaian Presiden Jokowi melobby dan meyakinkan seluruh kepala negara anggota G20, barangkali faktor "Bali" nya juga menjadi magnet yang mendorong kepala negara anggota G20 antusias untuk hadir.

KTT G20 berhasil menelorkan "Bali Leaders Declaration" yang diumumkan Presiden Jokowi dalam sesi acara penutupan (16/11/2022).

Bahkan menariknya Kremlin (merujuk Istana Presiden Rusia) memuji deklarasi bersama yang disepakati KTT G20 sebagai "kemenangan akal sehat" padahal salah satu poinnya menyatakan Anggota G20 menyebut perang di Ukraina menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk kerentanan dalam ekonomi global.

Bagi Kremlin peserta KTT G20 dapat menerima Bali Leaders Declaration sebagai sebuah kompromi dalam menahan agresivitas negara-negara Barat. Seperti diketahui bahwa salahsatu alasan Rusia melakukan aksi militer menyerang Ukraina karena perluasan anggota NATO.

Presidensi G20 Indonesia telah menjadikan Indonesia berkontribusi bukan hanya mengupayakan secara bersama-sama dalam pemulihan ekonomi dunia namun juga menyerukan agar perang dihentikan.

Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Jokowi telah proaktif mengambil inisiatif mendamaikan konflik Rusia - Ukraina dengan mengunjungi dan berdialog langsung ke tengah-tengah negara yang sedang berperang tersebut baik dengan Presiden Ukraina maupun Presiden Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun