Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Viral Farel dan Perjalanan Hobby Saya

30 Agustus 2022   01:47 Diperbarui: 30 Agustus 2022   01:55 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain memainkan lagu grup band Dragon Force, Ayu juga piawai menirukan (mengcover) permainan gitaris dunia seperti Yngwie Malmsteen, Joe Satriani, Steve Vai, Jhon Petrucci (Dream Theater), Garry Moore, Andy Timmons, Erick Johnson, Andy James, Guthrie Govan.

Bukan hanya mahir menguasai teknik bermain gitar, yang lebih menarik adalah ternyata Ayu juga memiliki kepedulian atas kemanusiaan, religuisitas, pelestarian hutan, perubahan iklim global. Hal tersebut ditunjukkan dengan melahirkan karya musik instrumental perdana dengan judul "Kamulyan" yang berarti kemuliaan, kemenangan yang terinspirasi untuk perjuangan orang-orang meraih cita-cita, berkolaborasi dengan musisi dunia.

Kemudian saat terjadi Tsunami di Anyer, Banten dan Lampung Selatan menciptakan "Pray for Anyer, Banten & Lampung Selatan", 2018.

Penguasaan alat musik Safe (alat tradisional musik Dayak) melengkapi sosok Ayu yang memiliki kecintaan akan budaya Indonesia dengan menciptakan "Summer Indian" diakhir 2018.

Pada instrumen "Just Try & Pray", 2019 tersirat pesan religiusitas Ayu bahwa dengan keyakinan dan doa akan menentukan keberhasilan.

Kepeduliannya atas alam dan merasakan bahwa perubahan iklim itu nyata Ayu tunjukkan dengan melahirkan "Save My Forest", 2019 dan "Global Warming", 2020.

Saat awal pandemi Covid19 menciptakan "Pray for The World" 2020 untuk memberi dukungan moral pada dokter dan para medis yang di garda depan menangani Covid19.

Anak-anak muda Indonesia harus diberi ruang kemerdekaan, difasilitasi dan dibimbing dalam mengasah talentanya baik di bidang sains, riset, aplikasi teknologi, seni, budaya, olah raga, dll.

India telah menyulap daerah Bengalore menjadi "Silicon Valley" pusat kota teknologi. Maka tak ayal perusahaan teknologi multinasional seperti Microsoft, Google, Twitter, Alphabet, Adobe, dll yang bermarkas di Silicon Valley, Amerika Serikat CEO nya dipegang oleh keturunan India.

Dalam mendukung industri seni film, Bollywood bahkan mengalahkan industri film Hollywood, Amerika Serikat karena mampu memproduksi film dengan jumlah sekitar 1.500 hingga 2.000 film dalam satu tahunnya. Bahkan bukan hanya Bollywood, India juga menciptakan pusat pruduksi film di Kollywood, Tollywood, Sandalwood, Pollywood dan Mollywood.

Di bidang olahraga India membuat kejutan dalam gelaran Piala Thomas 2022 mampu menggulingkan dominasi Indonesia, Denmark, China, Jepang, Korea Selatan dan Malaysia di cabang olahraga bulu tangkis. Piala Thomas yang merupakan "supremasi" bulutangkis dunia untuk pertama kalinya direbut India.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun