Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

India - Indonesia, Dulu dan Kini

8 Maret 2020   20:04 Diperbarui: 8 Maret 2020   20:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sensus penduduk India tahun 2011 menaksir jumlah penduduk negara ini mencapai tak kurang dari 1,21 miliar orang hampir sama dengan gabungan jumlah penduduk Amerika Serikat, Indonesia, Brazil, Pakistan, Bangladesh dan Jepang.

Sebanyak 79.8% (mendekati 1 milyar) dari populasi India mempraktekkan Hindu dan 14.2% menganut Islam, sementara 6% sisanya menganut agama lainnya (Kristen, Sikh, Buddha, Jain dan berbagai kepercayaan).

Meskipun mayoritas populasi India adalah penganut Hindu, namun India pernah dipimpin oleh Presiden yang beragama Islam yakni Zakir Hussain, Presiden India ke-3, Fakhruddin Ali Ahmed, Presiden India ke-5, dan APJ Abdul Kalam, Presiden India ke-11.
Bukan hanya Presiden, India juga pernah dipimpin oleh warga negaranya yang Muslim sebagai Pejabat Presiden yakni Mohammad Hidayatullah.

Berikut Daftar Presiden Republik India

1) Rajendra Prasad, Januari 1950 -- 13 Mei 1962
2) Sarvepalli Radhakrishnan, 13 Mei 1962 -- 13 Mei 1967
3) *Zakir Hussain* jabatan, 13 Mei 1967 -- 3 Mei 1969
*Mohammad Hidayatullah*, Pejabat Presiden, 20 Juli 1969 -- 24 Agustus 1969
4) Varahagiri Venkata Giri, 24 Agustus 1969 -- 24 Agustus 1974
5) *Fakhruddin Ali Ahmed*, 24 Agustus 1974 -- 11 Februari 1977
Basappa Danappa Jatti, Pejabat Presiden, 11 Februari 1977 -- 25 Juli 1977
6) Neelam Sanjiva Reddy, 25 Juli 1977 -- 25 Juli 1982
7) Zail Singh, 25 Juli 1982 -- 25 Juli 1987
8) Ramaswamy Venkataraman, 25 Juli 1987 -- 25 Juli 1992
9) Shankar Dayal Sharma, 25 Juli 1992 -- 25 Juli 1997
10) Kocheril Raman Narayanan, 25 Juli 1997 -- 25 Juli 2002
11) *Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam*, 25 Juli 2002 -- 25 Juli 2007
12) Pratibha Devisingh Patil, 25 Juli 2007 -- 25 Juli 2012
13) Pranab Kumar Mukherjee, 25 Juli 2012 - 25 Juli 2017
14) Ram Nath Kovind, 25 Juli 2017 - 25 Juli 2022

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, terdapat 87,18% (lebih dari 200 juta) dari populasi Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Kristen, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Konghucu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak diketahui. 

Jejak India di Nusantara sebelum lahir negara modern Indonesia.

1) Dewawarman pada tahun 130 M mendirikan Kerajaan Salakanegara di Pandegelang (saat ini). Banyak ditemukan Lingga Yoni di kabupaten Pandeglang dan Lebak. Lingga Yoni sebagai bukti Hindu aliran Siwa.

2) Kudungga Anumerta Dewawarman pada tahun 350 M mendirikan Kerajaan Kutai Martadipura, Kalimantan Timur yang beridentitas Hindu

3) Jayasingawarman, menantu Dewawarman VIII pada tahun 358 M mendirikan Kerajaan Tarumanegara (berpusat di Bekasi saat ini). Hindu aliran Wisnu

4) Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 671 M mendirikan Kerajaan Sriwijaya bercorak Hindu selanjutnya dominan Buddha.

5) Masuknya Islam dari Gujarat, India dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dari Belanda bahwa Islam masuk ke Nusantara bukan dari Arab tapi Gujarat.

Diberitakan Kompas.com (23/3/2017), dari rekontruksi sejarah, arus utama tentang sejarah mula Islam Nusantara menyebutkan Samudera Pasai sebagai Kerajaan Islam pertama.

Samudera Pasai merupakkan gabungan dua kerajaan Hindu, yakni Samudra dan Pasai dengan Raja Meurah Silue yang bergelar Malik as Salih (1267-1297).

Salah satu dokumen tertua tentang keberadaan Kerajaan Pasai ditulis pelancong Vanesia, Italia, Marco Polo yang masih sempat bertemu dengan Sultan Malik as Salih (1292).

Sejarah panjang Hindu di Indonesia yang dibawa orang India telah berlangsung 2000an tahun bahkan pernah menjadi "agama negara, Siwa Buddha" Kerajaan Majapahit (1293--1527 M).

Dalam catatan kuno bangsa India gugusan pulau diantara Indocina dan Australia dinamai Dwipantara. Orang Eropa menyebutnya Hindia Belakang/Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago) atau Hindia Timur (East Indies).

Saat imperialisme dan kolonialisme Belanda, diberi nama Hindia Belanda.

Dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) volume IV tahun 1850, seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl menawarkan dua pilihan nama untuk menunjukkan nama khas Kepulauan Hindia yaitu "Indunesia" atau "Malayunesia".

Earl memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) yang lebih tepat untuk mengganti nama Kepulauan Hindia.

James Richardson Logan, pengelola majalah ilmiah, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), seorang Skotlandia menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia").

Logan lebih memilih nama Indunesia dan huruf u digantinya dengan huruf o maka lahirlah istilah "Indonesia". Dengan demikian nama Indonesia tak lepas dari pengaruh nama Kepulauan Hindia.

Pada tahun 1920an nama Indonesia diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sehingga memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan dari kolonialisme Belanda. Penegasan identitas persatuan ini lalu diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928.

Indonesia modern saat ini tentu diwarisi pengaruh India yang telah berakulturasi dengan kearifan lokal, cerita pewayangan (Ramayana, Mahabharata), karya sastra, seni, musik, serapan bahasa Sanskerta, Kalender Saka (pernah dipakai era Sultan Agung), dll.

Walaupun kini Hindu hanya menjadi minoritas bangsa Indonesia, Hindu tetap akan menjaga dan mewarnai kebhhinnekaan Indonesia dan tunduk kepada konstitusi UUD 1945.

Jika India yang mayoritas Hindu pernah presidennya 3 kali Muslim, Indonesia yang usia kemerdekaannya relatif sama dengan India sampai saat ini presidennya belum pernah non Muslim.

Berikut Daftar Presiden Republik Indonesia

1) Soekarno, 18 Agustus 1945 -- 27 Desember 1949

Syafruddin Prawiranegara, Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), 4 Agustus 1949 -- 20 Desember 1949

Soekarno, Presiden Republik Indonesia Serikat, 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950

Assaat, pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, 27 Desember 1949 -- 15 Agustus 1950

Soekarno, Presiden Republik Indonesia, 17 Agustus 1950 - 12 Maret 1967

Soeharto, Pejabat Presiden 12 Maret 1967 - 27 Maret 1968

2) Soeharto, 27 Maret 1968 -- 21 Mei 1998

3) Bacharuddin Jusuf Habibie, 21 Mei 1998 -- 20 Oktober 1999

4) Abdurrahman Wahid, 20 Oktober 1999 -- 23 Juli 2001

5) Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, 23 Juli 2001 -- 20 Oktober 2004

6) Susilo Bambang Yudhoyono, 20 Oktober 2004 -- 20 Oktober 2014

7) Joko Widodo, 20 Oktober 2014 - 20 Oktober 2024

(dirangkum dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun