Mohon tunggu...
Ike Sugianto
Ike Sugianto Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikolog alumni UI, yang sejak tahun 2000 berpraktek membantu anak, remaja dan keluarga dalam bidang tumbuh kembang, emosi, pendidikan. Memiliki beberapa lisensi internasional di bidang Edu-Kinesiology. Saat ini mengelola Potentia Center yang didirikan sejak 2011, membantu individu menarik keluar potensi yang dimiliki. Hobi menulis sejak SMA. Cerpennya pernah dimuat di Femina & Kompas cetak. Salah satu cerpennya pernah menjadi Juara III Sayembara Mengarang Cerpen Femina

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pura-pura

20 Juni 2018   15:29 Diperbarui: 20 Juni 2018   15:41 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sekarang jangan liat kamera ya. Pura-pura lagi ngobrol ketawa-ketawa gitu," arahan sang fotografer.

.

Baiklah, kami pun beraksi. Tidak sulit. Karena sudah 3 jam ngobrol penuh canda tawa. Kami semua benar-benar penuh suka cita.

.

Gak da yang salah dengan pura-pura candid.

Gak salah juga pura-pura ketawa.

Tapi kalau dilakukan 24 jam dalam kehidupan sehari-hari, betapa melelahkannya.

.

Tidak semua yang berpura-pura punya niat yang jahat.

Seorang suami pura-pura tangguh supaya isteri tidak ikut pusing.

Seorang ibu pura-pura kuat supaya anak tenang.

Seorang pemimpin pura-pura tenang supaya anak buah tidak panik.

.

Profesi dokter, psikolog, psikiater, guru, perawat berpura-pura positif agar yang dirawat tidak memburuk.

Mereka yang memiliki anggota keluarga kanker pura-pura baik-baik saja supaya tidak menambah kesedihan.

Single parent pura-pura cuek supaya anak mereka tidak bertambah sedih.

Dan masih banyak pura-pura lainnya yang dilakukan dengan itikad baik.

.

Pertanyaannya: sampai kapan kau kuat?

Datang dalam doa kepada Tuhan, jujur di hadapannya dan jujur pada dirimu sendiri.

Ijinkan kasih Tuhan menjamah hatimu.

Peluk, rawat, pulihkan dirimu.

Be gentle to yourself.

Ijinkan orang lain menjadi "malaikat" dengan menolong dirimu.

Be strong in your vulnerable self.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun