Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2020 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 sebagai Hari Libur Nasional, maka hari ini, 9 Desember 2020 ditetapkan sebagai hari libur Nasional.
Pilkada, coblos, untuk saya sudah bukan hal yang baru lagi. Karena sebagai warga negara yang baik, saya tidak akan menyia-nyiakan hak suara yang saya miliki. Saya berharap besar dengan calon kandidat pilihan saya.Â
Namun untuk anak saya, hari ini adalah kali pertama dia memberikan hak suaranya. Karena baru memiliki KTP, dan baru berhak memenuhi salah satu syarat sebagai pemilih.
Tiga hari yang lalu, sejak menerima surat panggilan, dia saya lihat sudah semangat. Hingga pagi tadi, sebelum keberangkatan kami menuju TPS, dia masih terus bertanya dan memastikan bagaimana cara memberikan hak suara yang benar.
Bahkan dengan semangatnya, dia mencari tahu siapa saja yang menjadi kandidat. Waktu saya tanyakan, dia menjawab kalau tidak mau salah pilih. "Yah....walaupun tidak kenal secara pasti, paling tidak bisa mengetahui sedikit tentang orang yang akan memimpin kita."
Saluttt nak. Semoga harapan yang kamu titipkan kepada siapa pun yang kamu pilih (karena sampai akhir pemilihan, dia tidak mau memberi tahu siapa yang dipilihnya), bisa terpenuhi.
Harapan dari anak saya, ataupun anak-anak lainnya yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, sudah seharusnya menjadi perhatian bagi para kandidat.Â
Jangan sampai harapan mereka sirna, hanya karena kandidat mereka tidak memenuhi janji-janji yang disampaikan saat belum terpilih. Janji tinggal janji. Hanya di bibir saja.
Semangat anak-anak kita yang baru masuk secara resmi ke "dunia demokrasi" perlu terus dijaga. Karena bisa jadi, banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya saat ini, disebabkan karena kekecewaan mereka terhadap kandidat yang dipilihnya.
Nah, semoga pengalaman pertama anak saya dan anak-anak lainnya pada hari ini bisa menjadi pembelajaran "politik" ke depan, dan tidak menjadikan trauma untuk mereka di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H