Mohon tunggu...
Ike Rahayu Putri
Ike Rahayu Putri Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Suka menulis khususnya bidang pendidikan. Instagram: @ ike_rahayu03

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Lewat KKN, Aku Jadi Mengenalmu (Kearifan Lokal) di Bumi Tambun Bungai

30 Juni 2024   22:43 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:59 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok.Pribadi KKN Kebangsaan Tahun 2022)

Menuju Bumi Tambun Bungai

***

Pukul 12.00 WIB, tibalah saya dan kawan-kawan di Bandara Internasional Juanda Surabaya. Di sepanjang mataku memonitori sudut tempat ini, banyak orang berlalu lalang menyeret koper dan bersua dengan keluarga mereka. Pemandangan yang indah, iyaa bandara kusebut dengan tempat perpisahan dan pertemuan, bagaimana tidak, ada yang mengantar dan ada pula yang menjemput, sambil memandang gerak dan mimik banyak orang di bandara ini.

Disana, Kami mengisi kekosongan perut dengan menyantap makanan bawaan dari rumah. Sebelum melakukan agenda check in, Saya dan rombongan memastikan bahwa barang bawaan aman dan tidak melebihi kapasitas bagasi. Oke lanjut proses check in, boarding dan take off ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada pukul 14.45 WIB. Sambil menengok pemandangan yang terlihat di jendala kecil pesawat, masyaAllah sungguh indah ciptaan Allah Swt.

Sebelum landing ke Bandara Tjilik Riwut, pesawat yang kami tumpangi sempat mengalami trabulansi sebab kondisi cuaca yang buruk, dan kabarnya di Palangkarya juga hujan deras. Maka, pesawat diarahkan untuk landing di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin-Kalimantan Selatan. Sambil menunggu koordinasi antara awak pesawat dan pihak Bandara Syamsudin Noor, Kami semua tidak diperkenankan turun dari pesawat dan menunggu hingga cuaca di Palangka Raya membaik. Setelah menunggu kurang lebih 1,5 jam, pada akhirnya pesawat berangkat ke Bandara Tjilik Riwut, dan tiba pukul 20.00 WIB.

 "Alhamdulillah, kami semua telah menginjakkan kaki di Kalimantan Tengah dengan keadaan selamat, disinilah perjalanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan resmi akan dimulai, setelah mengikuti rangkaian pembekalan di Kota Cantik Palangkaraya." Namun sebelum itu, izinkan saya untuk mengucapkan salam khas Kalimantan Tengah terlebih dahulu,

Tabe salamat lingu nalatai salam sujud

Karendem Malempang

Adil Katalino, 

Bacuramin Kasaruga,

Basengat Kajubata

Arus, Arus, Arus !!!

First Impresion di Tempat Pengabdian

***

Suatu hal yang paling dinanti adalah tiba di tempat pengabdian dan action dalam kegiatan. Ditempatkan di daerah yang tidak pernah  kita ketahui, membuat diri sendiri menerka-nerka dan selalu berharap mendapat lingkungan yang welcome terhadap orang baru seperti saya. Inilah pengamatan pertama kalinya di tempat pengabdian dan nyatanya akan menemukan jawaban berbeda di lain hari.

Waktu itu, sekitar pukul 16.00 WIB, aku bersama kawan-kawan tiba di pelabuhan Palambahen, dimana setiap kepala desa bagian Pandih Batu menjemput peserta KKN yang akan mengabdi di desa tersebut. Suasana disini cukup ramai dengan menenteng tas dan menyeret sebuah koper kesana-kemari. Aku bersama tim kelompok menuju kelotok yang rumayan besar, kakiku menginjakkan ke dalam  kelotok diikuti oleh teman-teman beserta barang bawaan, dan amat terasa begoyang kelotok-nya. Setelah semua duduk, nahkoda menyalakan mesin dan berjalanlah perahu yang sedang kami tumpangi. Ini adalah pertama kalinya aku menumpangi kelotok dan aku agak takut sebab tidak bisa berenang. Tapi dibalik ketakutan tersebut, aku berusaha berpikir positif sambil menikmati pemandangan beserta percikan air dari lintasan kelotok yang menyegarkan wajah.

Bu Nuwa selaku dosen pembimbing lapangan kami, juga ikut serta disini dan beliau menyuruh kami untuk membasuh wajah dengan Sungai Kahayan agar awet muda dengan ekspresi tertawa. Beliau menegaskan tentang mitos Sungai tersebut, jika kita berkunjung ke Kalimantan dan meminum Sungai Kahayan atau membasuh wajah dengan air tersebut, maka kita kelak akan berjumpa kembali dengan kota tersebut.

Pada pukul 17.00 WIB, aku dan kawan-kawan tiba di desa Karya Bersama. Desa ini terletak di dataran rendah dan  berada di pinggir Sungai Kahayan yang terkenal akan panjang dan luasnya daripada sungai lainnya. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan KKN yang dihadiri oleh kepala desa beserta jajarannya dan secara simbolik dosen pembimbing lapangan menyerahkan kami kepada pihak desa untuk mengabdi di desa tersebut. Kepala desa juga memberikan arahan kepada Kami terkait program kegiatan selama 30 hari mengabdi, begitu pula arahan dari pihak kepolisian dan tentara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun