Mohon tunggu...
Ike Rahayu Putri
Ike Rahayu Putri Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Suka menulis khususnya bidang pendidikan. Instagram: @ ike_rahayu03

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Apakah Bersyukur Hanya di Bulan Ramadhan Saja?

11 Maret 2024   21:01 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:11 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbuka puasa (gambar:Freepik)

Sebenarnya bersyukur itu apa sih? Apakah sekadar mengucapkan kalimat "Alhamdulillah" yang dimaknai dengan "segala puji bagi Allah" sudah cukup, ataukah ada yang lain?.

Ya benar sekali...

Sebetulnya, setiap hari kita bisa membuka mata dan menghirup udara tanpa memakan biaya adalah suatu hal yang patut disyukuri. Bayangkan saja, jika kita tiap hari membutuhkan tabung oksigen, berapa banyak pengeluaran yang dihabiskan?.  Inilah mengapa, syukur adalah suatu keharusan. Apalagi, jika ditambah komponen lainnya, nikmat sehat, bahagia, bisa makan, dapat kerja dan lain sebagainya. Bukankah syukurnya double plus? Jika kita jabarkan rasanya tidaklah cukup untuk menghitung satu per satu nikmat dan kebahagiaan dari Allah Swt, sejak lahir hingga kini.

Menilik makna dari Syukur

Secara bahasa, syukur berasal dari bahasa Arab yaitu syakaro-yaskuru-syukron yang berarti pujian bagi orang yang memberikan kebaikan. Adapun dalam kamus bahasa Arab, syukur diartikan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Allah Swt karena telah diberikan sebuah kenikmatan.

Sedangkan secara istilah, syukur adalah memberikan pujian kepada Allah Swt dengan cara taat, tunduk dan berserah diri kepada-Nya serta beramar ma'ruf nahi mungkar.

Dari uraian tersebut, dapat diambil makna bahwa sejatinya syukur adalah ungkapan terima kasih kepada Sang Pencipta atas seluruh nikmat yang telah diberikan.

Cara bersyukur tanpa tepi

Dalam kaitannya membahas tentang cara bersyukur, tentu sangat beragam dan tiap orang punya versi tersendiri. Namun, secara garis besar, Allah Swt telah berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 17 yang berbunyi:

"(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."

Jelas dalam ayat tersebut, kita diperintahkan untuk senatiasa bersyukur kepada Allah. Dampak positif yang kita dapatkan adalah hidup terasa tenang dan akan ditambahkan nikmat maupun kebahagiaan dari-Nya.

Salah satu caranya ialah dengan melihat keadaan orang yang berada di bawah kita, bukan di atas kita. Supaya kita senatiasa bersyukur atas karunia Allah Swt. Misalnya, kita mendapatkan pekerjaan sebagai guru yang sebelumnya tidak kita inginkan. Supaya lebih berterima kasih kepada Allah Swt, cobalah untuk melihat keadaan seorang penganguran yang bingung mencari kerja. Disinilah kita akan merasakan arti bersyukur sesungguhnya.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, setidaknya kita dapat menjawab pertanyaan "apakah bersyukur hanya di bulan Ramadhan saja?". Tentu jawabannya tidak, sebab setiap hari kita senatiasa diberikan nikmat yang tiada habisnya oleh Allah Swt. Kita sebagai umat manusia, menghitung pun tidaklah mampu. Itulah mengapa, bulan Ramadhan telah tiba, syukurnya jangan lupa ditambah lagi!.

Semangat menebar kebaikan dan beribadah di bulan Ramadhan!

Salam,

(I/R)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun