Mohon tunggu...
Ike Rahayu Putri
Ike Rahayu Putri Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Suka menulis khususnya bidang pendidikan. Instagram: @ ike_rahayu03

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Kenali Konsep Hidup Jepang Oubaitori agar Lebih Menghargai Dirimu Sendiri

16 Desember 2023   15:30 Diperbarui: 17 Desember 2023   19:53 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda halnya, ketika diri ini suka membandingkan diri, tentu akan mendatangkan energi negatif, seperti melihat orang yang lagi membangun personal branding, eh malah sensi-komplain-hingga terjadilah persepsi membandingkan. Sejalan dengan hal itu, Theodore Roosevelt menegaskan bahwa "perbandingan adalah pencuri kebahagiaan". 

Saya setuju dengan hal itu, sebab seberapapun kita memiliki pencapaian akan terasa kurang, jikalau sikap suka membandingkan diri telah mengakar. Lalu, hal tersebut dapat merenggut rasa bahagia. Padahal sejatinya, kita semua adalah unik dan konsep bahagia ditentukan di tangan diri sendiri, salah satunya ialah membuka perspektif bahwa membandingkan diri adalah sebuah cara untuk mengambil inspirasi dari seseorang.

Langkah kecil untuk menerapkan konsep hidup Jepang Oubaitori

1. Selalu bersyukur atas pencapaian kecilmu

Seberapapun pencapaian kecilmu, menghargai dan mensyukuri adalah pilihan yang terbaik. Setidaknya kamu sudah mampu bertahan di titik ini, you are the best. Maksud bersyukur ini ialah dalam urusan dunia, sepatutnya membandingkan diri dengan orang yang berada di bawah kita, bukan di atas kita. Hal ini supaya kamu tidak memandang remeh nikmat yang telah Tuhan berikan.

2. Mengambil inspirasi dari orang lain dan menetapkan goals (tujuan)-mu

Sejatinya konsep oubaitori memberikan sekat untuk membandingkan diri antara boleh dan tidak.  Hal ini berarti, larangan hanya berlaku pada membandingkan diri dengan orang lain yang tujuannya negatif (seperti memicu insecure). Sedangkan kebolehan ini berlaku pada membandingkan diri yang tujuannya positif. 

Seperti, membandingkan diri dengan orang lain yang bertujuan mengambil inspirasi entah dalam kegigihan, kejujuran, semangat, loyal dan lain sebagainya. Sehingga memungkinkan kalian untuk menetapkan tujuan yang berakhir pada konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

3. Menggunakan to do list dan beraksi nyata

Ketika kalian sudah memiliki goals yang sudah mantap, seringkali merasa kebingungan dengan dalih banyaknya wishlist (daftar keinginan). Membuat to do list adalah solusi supaya daftar keinginan dapat tertulis, terstruktur dan menghindari kelupaan. Langkah sederhana tersebut, dapat memudahkan kalian untuk mengambil aksi nyata sesuai goals yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga, mengambil inspirasi dari orang lain bukan hanya sekadar kata, melainkan terbukti nyata.

Baiklah, saya kira sudah cukup untuk memperkenalkan konsep hidup jepang: oubaitori ini. Dari uraian diatas menekankan bahwa sejatinya manusia adalah unik dan memiliki perjalanan hidup tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun