Mohon tunggu...
Ike Rahayu Putri
Ike Rahayu Putri Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Suka menulis khususnya bidang pendidikan. Instagram: @ ike_rahayu03

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Collab" Tim KKN dan PKK: Dibalik Demontrasi Serundeng Abon Ikan Menyimpan Harapan!

4 November 2023   15:00 Diperbarui: 9 November 2023   21:46 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(demontrasi bersama PKK/dok.pribadi)

 Hai readers yang berbahagia!

Tahun lalu (20/08/2022) saya telah mengikuti program KKN Kebangsaan (KKN-K) yang kebetulan bertempat di Kalimantan Tengah. Serunya bukan main hehe. Saya dipertemukan dengan teman-teman yang luar biasa, delegasi terpilih dari sabang sampai merauke untuk mewakili instansinya. Perbedaan tidaklah bisa dihindari baik dari segi bahasa, agama, budaya, instansi dan lainnya. Sebab kita adalah Indonesia yang punya simbol Bhineka Tunggal Ika. Maka inilah KKN Kebangsaan, wadah untuk bersinergi mewujudkan satu visi yakni mengabdi kepada Masyarakat di tengah perbedaan.

Melalui tulisan ini, saya ingin membagikan bagaimana keseruan dan harapan demontrasi pembuatan serundeng abon ikan (serukan) bersama PKK desa Karya Bersama. Selain itu, saya berharap artikel ini dapat memberikan gambaran positif bahwa perbedaan bukanlah suatu halangan untuk menciptakan karya yang luar biasa.

**

Singkat cerita, saya dan sembilan mahasiswa ditugaskan di desa Karya Bersama Kabupaten Pulang Pisau yang kebetulan berdampingan dengan Sungai Kahayan. Disitulah, banyak pelajaran yang dapat dipetik antara syukur, toleransi dan team work yang terjalin. Namun sangat disayangkan, naik kelotok tantangannya! Apalagi yang tidak mahir perihal swimming, jangan ditanya lagi takutnya,hehe. Eistt ndak nyangka, satu minggu disana kami sangat enjoy kesana kemari menumpangi kelotok yang sungguh istimewa, entah ke pasar maupun mengikuti agenda lainnya. Baiklah readers, saat mengabdi kami membuat proker unggulan salah satunya adalah membuat produk serukan dan turut menggandeng para ibu di organisasi PKK. Inilah informasi selengkapnya!

1.Alasan gandeng para ibu PKK?


Kepanjangan PKK adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Istilah ini kerap dikenal sebagai perkumpulan ibu-ibu yang mempunyai kegiatan positif guna membangun kesejahteraan. 

Dilansir dalam website PKK kota Batam, pemberdayaan kesejahteraan keluarga ini memiliki tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum. Selain itu, gerakan PKK juga memiliki sasaran yakni mental spiritual dan fisik material yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, lingkungan hidup sehat, lestari melalui peningkatan pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan.)

Kebetulan, KKN-K yang sedang kami ikuti ini mempunyai tema "penerapan falsafah huma betang sebagai perwujudan NKRI untuk mendukung pengembangan lumbung pangan (food estate) menuju kemandirian nasional", alhasil kami mengangkat aspek pangan karena suka makan, eh salah maksud saya sesuai dengan permasalahan dan keunikan yang ada di desa Karya Bersama. Nah, dari berbagai diskusi tercetuskan proker Serukan (serundeng abon ikan), alasannya? Terjawab di sub 2 hehe. Kemudian saya dan kawan-kawan mengandeng para ibu PKK dengan alasan mereka punya salah satu sasaran pangan, terlebih kami ingin mengenalkan ide dan demontrasi olahan pangan kepada lingkup kecil dulu baru nanti di publis (diumumkan) kepada semua masyarakat. Sehingga PKK dapat menjadi garda terdepan untuk memandu mengembangkan produk olahan pangan ini. Anyway kami sangat berharap di masa depan desa Karya Bersama memiliki ekonomi yang maju dengan memanfaatkan komoditas secara optimal.

2. Alasan dan harapan dari serukan (serundeng abon ikan)?

Sebelum membuat program kerja unggulan, kami memutuskan untuk melakukan observasi lingkungan terlebih dahulu, mengingat kami bukanlah warga lokal dari desa ini. Mulai dari jalan-jalan menyusuri empat dusun (Parahandai, Saka Hanya, Dandang dan Cagat) hingga berakhir mewawancarai kepala desa Karya Bersama. Happy Ending ternyata, usai dianalisis kami menghasilkan benang merah bahwa Karya Bersama adalah salah satu desa food estate yang memiliki komoditas unggul pohon kelapa dan ikan gabus. Namun sayangnya para warga belum sepenuhnya memahami untuk menciptakan produk olahan pangan, sebagai ikon desa Karya Bersama.

Basirah selaku kepala desa Karya Bersama menjelaskan "Biasanya buah kelapa itu di jual ke luar desa, namun bila tidak ada yang menginginkan maka hanya dipergunakan untuk pribadi, seperti memasak, diminum dan selebihnya terbuang secara sia-sia. Sedangkan berkenaan dengan ikan gabus, juga digunakan untuk kebutuhan makan serta  diperjualbelikan ke pasar, yang terletak di dekat desa". (07/08/2022)


Melihat kondisi tersebut, maka saya dan kawan-kawan berinisiatif untuk membuat produk olahan pangan yakni serukan, sebab bisa mengombinasikan komoditas desa Karya Bersama itu sendiri yakni kelapa dan ikan gabus. Biasanya abon ikan memuat suwiran ikan, namun sengaja kami berikan serundeng (parutan kelapa) supaya perpaduannya bisa dibilang lezat dan menyatu pada komoditas lokal serta menyehatkan. Tentu, besar harapan supaya olahan pangan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberikan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.

3.  Prosesi demontrasi olahan serundeng abon ikan berujung makan bareng

Demontrasi yang dimaksud ini bukanlah unjuk rasa, melainkan upaya mengenalkan gagasan dan memperagakan step by step memasak serundeng abon ikan, sehingga besar harapan orang yang melihat mampu mengimplementasikan di kemudian hari. Bukan tanpa alasan, kami mahasiswa kkn tertarik perihal olahan pangan, kemudian mengadakan demontrasi. Inilah selengkapnya!

Sebelum terlaksananya agenda ini, saya dan teman-teman melakukan uji coba terlebih dahulu bagaimana membuat serukan dengan mengikuti alur yang telah direncanakan. Setelah selesai memasak, kami pun melakukan evaluasi hasil percobaan pertama. Eh ternyata  di luar nalar, eh maksudnya rasanya lezat, namun berminyak. So, ini adalah awal untuk menciptakan masakan serukan menjadi lebih baik lagi. Keesokan harinya, kami melaksanakan kegiatan demontrasi serukan bersama PKK. Yang mana dimulai dengan mengikuti acara PKK seperti biasanya dan ditutup dengan yang indah hehe, yakni demontrasi olahan pangan serukan. Gimana sih cara memasaknya?

Bahan yang digunakan adalah Ikan Haruan (dalam Bahasa Indonesia ikan gabus), kelapa parut, bawang putih, bawang merah, cabe merah, kemiri, ketumbar, kunyit, daun jeruk, serai, gula merah, garam, lada. Sementara alat yang digunakan diantaranya adalah panci rebus, wajan goreng, spatula, blender, pisau, dan wadah serukan.

Pembuatan produk Serundeng Abon Ikan dilakukan dengan beberapa proses yakni:

  • Bersihkan ikan dan potong jadi beberapa bagian. Lalu rebus selama 5 menit saja. (jangan terlalu lembek dagingnya)
  • Tirisan ikan, diamkan sebentar. Kemudian disuwir daging ikan. (tekstur sesuai selera ingin kasar atau halus)
  • Goreng ikan yang sudah disuwir sebentar saja. Lalu tiriskan.
  • Haluskan bawah putih, bawang merah, cabe, kemiri, kunyit, ketumbar, garam dengan air secukupnya.
  • Panasan wajan lalu tumis bumbu halus tadi. setelah itu masukan minyak goreng dan masak hingga mendidih.
  • Masukkan gula merah yang sudah diiris. Aduk sebentar, lalu masukan ikan yang sudah digoreng tadi, serai yang sudah digeprek dan dipotong-potong, daun jeruk yang sudah potong-potong.
  • Masak hingga kecoklatan dan teksturnya sedikit kering. Tiriskan.
  • Panaskan minyak goreng, lalu masukan kelapa parut. Masak hingga warnanya kecoklatan dan kering. Tambahan garam, lada, dan gula.
  • Campurkan abon ikan dan kelapa parut.
  • Siap dihidangkan.

Note: parutan kelapa tidak menggunakan minyak sama sekali. Hal tersebut mengakibatkan serundeng abon dapat bertahan lama.

Kamipun saling bekerja dan alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar. Di samping itu, para ibu PKK sangat antusias dengan kegiatan ini. Baiklah acara demontrasi tersebut diakhiri dengan makan bareng serundeng abon ikan dengan nasi. Monggo hehe.

**

Harapan kami mengandeng para ibu PKK sebagai sasaran demontrasi adalah faktor memiliki visi yang sama di bidang pangan dan semoga beliau-beliau akan menjadi garda terdepan dalam mengembangkan produk olahan pangan ini. Tentu, kami sangat berharap di masa depan, desa Karya Bersama memiliki ekonomi yang maju dengan memanfaatkan komoditas secara optimal. Baiklah readers semoga artikel ini dapat memberikan gambaran positif bahwa perbedaan bukanlah suatu halangan untuk menciptakan karya yang luar biasa.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun