Mohon tunggu...
Ike putri Aprilia
Ike putri Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya akan menulis berbagai gimana cara pandang generasi z

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta Berujung Gangguan Mental?

27 Oktober 2024   14:32 Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input suhttps://blogkaruhun.blogspot.com/2023/03/hukum-pacaran-di-bulan-ramadhan.htmlmber gambar

Dalam survei terbaru 86 persen remaja mengaku mengalami stres akibat mereka pacaran. Masalah cinta kini menjadi salah satu penyebab utama kecemasan dikalangan remaja. 

Di tengah era digital yang serba cepat, remaja kini menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam urusan cinta. Banyak dari mereka percaya bahwa hubungan romantis tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

"Saya menganggap pasangan saya adalah sumber kebahagiaan, dan dia satu satunya yang bisa mencintai dan menerima saya" ungkap mila, seorang siswi berusia 16 tahun."Ketika semuanya terasa sulit, ada seseorang yang selalu mendukungmu, itu bikin lebih berarti."

Mereka juga merasa bahwa cinta dapat mengurangi stress dan kecemasan. Selain itu, mereka lebih terbuka dalam mendiskusikan perasaan dan harapan dalam hubungan, menjadikan komunikasi sebagai kunci untuk menciptakan kebahagiaan. 

Hubungan romantis di kalangan remaja sering dianggap sebagai bahan normal dari perkembangan, tetapi dampaknya tehadap kesehatan mental dan fisik dapat menjadi serius. Banyak remaja mengalami tekanan yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. "Kecemasan yang muncul dari masalah cinta bisa berpengaruh pada kehidupan sehari-hari mereka, termasuk akademis dan interaksi sosial," jelas Dr. Rina seorang psikologi anak dan remaja. 

1. Kesehatan Mental yang Tertekan

Remaja sering mengalami stres emosional yang tinggi akibat konflik dalam hubungan. Ketidakpastian dan kecemasan yang muncul dari masalah cinta dapat menyebabkan gejala depresi, seperti perasaan putus asa dan kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari. 

2. Kecemasan 

Hubungan yang tidak sehat dapat mengganggu fokus dan motivasi belajar. Banyak remaja melaporkan kesulitan dalam mengatasi tugas sekolah karena pikiran yang terus-menerus berfokus pada hubungan mereka. 

3. Risiko Kesehatan Fisik 

Stres berkepanjangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk gangguan tidur, sakit kepala, dan masalah pencernaan. Selain itu, remaja yang mengalami tekanan emosional lebih mungkin mengadopsi perilaku tidak sehat, seperti makan berlebihan atau kurang berolahraga. 

Para ahli mendorong pentingnya pendidikan tentang hubungan yang sehat dan dukungan dari orang tua serta guru. Membangun kesadaran akan dampak negatif pacaran dapat membantu remaja mengambil langkah untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. 

Lebih baik menjadikan masa remaja sebagai masa yang paling bahagia di dalam hidupmu. Dengan cara melakukan kegiatan yang positif, berolahraga serta meraih segala prestasi karna "KEBAHAGIAAN BUKAN HANYA TENTANG CINTA" tapi juga bisa dengan menghabiskan waktu bersama teman, dan membuat momen indah dengan mereka. Kita hidup di Era Remaja itu hanya sekali "Kita masih muda, jalan kita masih panjang" Teruslah menjadi remaja bahagia agar dunia lebih ceria. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun