Novel ini cukup tipis kurang dari 200 halaman, tapi isinya cukup banyak teka-teki yang perlahan terkuak. Kisah Keala sang juara yang baru pindah ke kota Bandung karena mama nya di pindah tugaskan. Menjadi anak biasa di sekolah barunya membuat dirinya merasa tersisihkan dan mengecewakan Mama nya.
Sampai, di mana dia bertemu Eizel yang diam-diam menarik perhatian Keala. Walau di sisi lain ternyata diam-diam ada cowok lain yang memperhatikannya. Ah, di luar dugaanku. Sungguh cukup kaget sama plot twistnya
Di awal aku agak meraba scene tentang Eizel dan Kevin. Tapi, ternyata mereka tidak saling berhubungan. Justru Eizel yang benar-benar penuh misteri. Cukup mencengangkan dengan kenyataan yang ada.
Aku suka penyuguhannya, gaya bahasa yang santai layaknya kisah remaja, konflik nya juga ringan dan kayak relate abis untuk seorang ambisius. Aku sendiri pernah merasakan mual ketika tiba-tiba down dengan nilai2 ku dulu wkwk
Karakter nya juga cukup kuat, apalagi Keala kayak yang bener2 aku diajak untuk merasakan apa yang Kea rasakan. Asli, nyesek sih
Konfliknya cukup klimaks dan penyelesaiannya rapih dan nggak terburu-buru. Jadi, 190 halaman ini kayak pas dan lengkap
Tapi saya harus bilang kalau saya bingung sama ilustrasi di dalamnya. Itu kenapa ada gambar jam dengan angka 10 pada posisi angka 12 yah? Ngerti sih kalau mau dibuat jarumnya bertumpuk saat mencapai bab akhir, tapi kan... terlihat aneh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H