Mohon tunggu...
Ike Pebrianti
Ike Pebrianti Mohon Tunggu... Akuntan - Tugas

Bahasa indonesia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantang Menyerah

18 Februari 2021   17:58 Diperbarui: 18 Februari 2021   17:59 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tiara Agustina Wijayanti, di panggil dengan nama Tia, ia adalah seorang anak tunggal dari keluarga sederhana, ayah dan ibu nya sudah lama bercerai sejak ia umur 7 tahun, ibu dan ayah nya bercerai karena ayah Tia berselingkuh dengan wanita lain, Tia tinggal bersama ibu nya di Bandung.

Tia putus sekolah karena ketidakmampuan untuk mengejar pelajaran dan salah satu penyebabnya adalah karena tia sejak kecil terlalu sering bermain game online, Menginjak umurnya sekarang Tia sudah menjadi wanita yang dewasa dan tangguh, karena ibu nya sudah tua sekarang Tia adalah sebagai tulang punggung yang harus merawat ibunya, Tia harus berkerja keras, Tia bekerja di sebuah toko kue, dia menjadi delivery yang mengantarkan pesanan kesana kemari . Tidak hanya bekerja di sebuah toko Tia juga bekerja sampingan menjadi joki game online, Tia berhasil mencetak uang pertamanya dengan menjual senjata permainan online kepada para gamer online dan mendapat penghasilan, Tia tidak menyesal karena dia tidak sekolah karena dia bisa menghasilkan uang tanpa gelar apapun,Dan dia bisa mencukupi kebutuhan ibunya sekaligus.

Seiring waktu berjalan, Tia menikmati pekerjaan nya tersebut, hasil uang menjadi joki game sangat menguntungkan bagi nya karena uang yang di peroleh sangat banyak, dan akhirnya tia menabung dari hasil uang tersebut.
Beberapa bulan kemudian, bisnisnya tidak berjalan dengan lancar dan hancur, karena menjadi joki game adalah perbuatan ilegal untuk di lakukan, akun game Tia ketahuan oleh pengembang game, akun game nya akhirnya di blokir berkali-kali oleh server. Tetapi tia tidak patah semangat, walaupun bisnis nya hancur, dia masih punya tabungan dari hasil joki game dan akhirnya dia membuat usaha menjual keripik singkong, Karena sekarang Tia membuka usaha membuat keripik singkong, akhirnya Tia memutuskan untuk berhenti kerja di toko kue, Hari pertama Tia berdagang keripik singkong, banyak orang-orang yang komplain karena rasa keripik singkong tersebut tidak enak, dan terasa keras tidak seperti keripik singkong lainya, saat itu mental tia sangat down, Tia merasa menjadi orang yang paling gagal, dari situ Tia baru sadar ilmu itu sangat penting, dia menyesal karena sejak kecil dia tidak menuruti apa yang ibu nya katakan, Tia menyesal mengapa dari dulu dia tidak sekolah layaknya teman-temanya. Mungkin jika Tia sekolah hidup tia tidak akan seperti ini, Tia sangat terpuruk oleh keadaan dan stres, Tia mengurung diri di kamar, tidak ingin makan ataupun minum, bahkan keluar dari kamar pun tidak mau. Dari situ ibu tia tidak patah semangat ibu tia mengajarkan semua ilmu yang ibu nya tau, Tapi tia hampir sudah menyerah karena dia yakin bahwa dia tidak berguna untuk hidup, Akhirnya tia berusaha bunuh diri, tapi gagal karena ketauan oleh ibu nya dan di cegah ibunya, kejadian tersebut berulang beberapa kali, percobaan bunuh diri sering Tia lakukan,  Ibu nya terus menyemangati tia agar Tia bangkit dan semangat untuk hidup.

"Tia, apahkah kamu tidak pernah berpikir, apa kamu tidak merasa, kamu itu wanita tangguh yang ibu punya, wanita hebat yang ibu punya, wanita pekerja keras, mana semangat mu tia? Apahkah kamu tidak ingin sukses seperti teman-teman mu? bangkitlah tia, ibu tau kamu akan menjadi orang yang sukses, akan menjadi anak yang hebat yang ibu punya, berusahalah dan pasrahkan semua nya kepada Allah SWT. Dan yakin lah tidak ada usaha yang mengkhianati hasil."

Tia pun akhirnya bangkit, karena modal keripik singkong itu habis, Tia harus mencari uang lagi untuk modal keripik singkong tersebut,Tia melamar kerja kasana kemari, Tetapi tidak ada yang ingin menerima nya karena tia tidak mempunyai ijasah untuk melamar pekerjaan, Tapi Tia tidak putus asa, Tia berusaha mencari pekerjaan apapun asalkan itu halal, dan Tia pun bertemu dengan teman nya, teman nya menawarkan pekerjaan sebagai tukang parkir,Teman Tia bernama beti, beti adalah teman game online sejak kecil, beti tidak sekolah seperti Tia, tetapi ayah beti seorang pengusaha, jadi beti tidak kesusahan dalam materi ataupun segalanya, Tia tidak bisa menolak karena Tia butuh pekerjaan tersebut, walaupun dia tau pekerjaan nya tidak seberapa hanya seorang tukang parkir, Tia akhirnya memutuskan untuk menjadi tukang parkir di terminal bus, menjadi tukang parkir sangat melelahkan, karena disitu Tia harus siap oleh cuaca yang di hadapinya, jika hujan Tia akan kehujanan, jika panas tia juga akan kepanasan, tetapi tia tidak putus asa.

Setelah beberapa bulan Tia berhasil mengumpulkan modal lagi untuk membuka usaha lagi,akan tetapi kali ini Tia tidak percaya diri kalo untuk membuka usaha nya kali ini akan berhasil, Tia belajar dari kegagalan yang ia dapat dulu,Akhirnya tia mencari tau bagaimana cara membuat makanan yang enak dan berkualitas, Kali ini tia mencoba membuat keripik pisang, ternyata waktu ibunya mencoba keripik buatan Tia rasanya sangat enak, Ibu nya memberi saran agar keripik pisang tersebut di variasi, Akhirnya tia membuat keripik pisang dua, diantaranya ada keripik pisang manis dan asin.

Tia menjual keripik pisang tersebut ke beberapa warung kecil dan toko-toko, Alhasil ternyata banyak sekali yang menyukai keripik pisang buatan tia, setelah banyak sekali yang menyukai keripik pisang buatan Tia, akhirnya banyak sekali yang menjadi pelanggan Tia, setelah 2 bulan lamanya Akhirnya Tia memutuskan membuat pabrik keripik pisang sendiri dan mencari orang untuk menjadi pegawai nya karena Tia tidak bisa membuat keripik pisang sendiri dengan pesanan yang membludak, Ternyata banyak sekali orang yang bekerja di pabrik tia, Jumlah karyawan Tia menjacapai 100 orang, Dalam waktu 6 bulan Tia berhasil, dan membuat cabang-cabang tokonya di berbagai daerah, Omzet penghasilan dari keripik pisang melunjak naik, Akhirnya Tia memutuskan untuk membagikan sebagian hartanya untuk di bagikan kepada orang-orang yang kurang mampu untuk modal, Ibu tia sangat bangga mempunyai anak seperti Tia, bisa sukses walaupun ia harus mengalami beberapa kali kegagalan, Beribu-ribu tantangan yang harus di lewatinya.

Karena kesuksesan yang di raih Tia , teman Tia yang menawarkan Tia menjadi seorang tukang parkir merasa iri, karena penghasilan Tia sekarang sangat besar, akhirnya beti pun mempunyai siasat jahat untuk Tia, yaitu membakar pabrik yang di miliki Tia, akhirnya beti pun menyuruh orang untuk membakar pabrik tersebut.
Akhirnya pabrik yang di miliki Tia hangus terbakar, tidak ada yang tersisa, setelah itu pegawai Tia langsung melapor kepada tia, Tia pun bergegas untuk melihat nya, Tia melihat tempat sumber  penghasilanya sudah hancur di bakar api yang membara, Tia sangat kecewa karena jerih payah nya sekarang sia-sia. Tetapi Tia tidak patah semangat untuk kali ini, Tia merasa aneh mengapa pabrik nya bisa terbakar seperti ini, Tia melapor kepada polisi untuk menindak lanjuti kejadian ini, Setelah polisi menyelidiki ternyata ada kompan-kompan bensin yang berada di dekat pabrik Tia, dari situ polisi menyelidiki nya, ternyata pada saat di selidiki, di kompan tersebut ada beberapa Sidik jari.

"Tia, apahkah ada orang yang tidak suka padamu?" Tanya polisi

"Dari kecil saya tidak punya musuh pak, tapi mungkin saja ada orang yang tidak suka sama saya"ujar tia

Tertangkaplah orang suruhan beti oleh polisi karena sidik jarinya sama, akhirnya orang itu mengakui kalau dia itu hanya di suruh oleh beti, Tia sangat terkejut karena tidak menyangka kalau di balik semua ini beti pelaku nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun