Mohon tunggu...
ike oktavia
ike oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Tersembunyi Ledok Sambi, Yogyakarta Pada Masa Pandemi

16 April 2021   22:32 Diperbarui: 16 April 2021   22:36 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Wabah Virus Corona menjadi topik hangat diberbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Virus Corona sudah menjadi topik terhangat sejak 2 minggu terakhir di Januari 2020 hingga saat ini. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina pada Desember 2019 lalu. Penyebaran virus ini sudah tak terkendali hingga sudah 200 lebih negara di dunia yang melaporkan bahwa adanya kasus terpaparnya Virus Corona.

Di Indonesia kasus ini pertama kali di temukan pada awal Maret lalu. Terdapat  dua warga Depok, Jawa Barat yang positif terkena Covid. Penyebaran virus yang sangat cepat di Indonesia diakibatkan karena banyaknya warga yang tidak mematuhi himbauan untuk tetap di rumah saja. Menurut press release yang diperoleh Tribun Wow dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, per sabtu, 28 Maret 2020 jumlah warga yang dinyatakan positif virus corona mencapai 1.155 dan 59 di antaranya dinyatakan sembuh.

Adanya wabah virus corona ini juga berdampak pada perekonomian baik masyarakat maupun negara. Hal ini disampaikan oleh wakil Presiden Ma'ruf amin yaitu "Pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi covid - 19 saat ini tampaknya asih sulit untk dicapai. Kapasitas produksi, tingkat konsumsi dan investasi terus menurun serta melemah. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh dunia". Jelas Ma'ruf.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2020 diperkirakan minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen, yang merupakan revisi dari proyeksi sebelumnya 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Selain itu sektor industri pun ikut alami kerugian tak terkecuali industri parawisata. Berdasarkan data Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), jumlah kunjungan wisatawan di seluruh dunia menurun sebanyak 44 persen dibandingkan dengan  tahun lalu.  Dengan begitu hal ini juga mempengaruhi salah satu periwitata Ledok Sambi.

Obejak wisata Ledok Sambi adalah tempat wisatawan untuk berpiknik di pinggir suangi. Tempat wisata ini bermula sejak 2004 dari sebuah warung kecil yang dikelolah  oleh penyedia jasa outbound.  Warung kecil tersebut awalnya berada si atas lembah sebelum dipindahkan ke tepi lembah bersungai. Pemindahan lokasi tersebut dinilai agar wisatawan dapat menikmati paket lengkap pemandangan, mulai dari megahnya Gunung Merapi, persawahan setempat, hingga rumah joglo.

Destinasi Ledok Sambi baru saja di resmikan sebagai desa wista pada 1 juli 2020 lalu.  Wisata tersebut berada di Jalan Kaliurang Km 19,2 Padukuhan Sambi, Desa Pakembinangun, kabupaten Sleman, Yogyakarts. Destinasi ini mulai beroperasional pukul 09.00-17.00 wib, selama PPKM wilayah Yogyakarta Berlaku.

Wisata yang berjalan 14 tahun ini tentu mengalami naik dan turunnya pendapatan. Meskipun pasarannya adalah ke masyarakat umum, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan keluarga  tak menutup kemungkinan jika usaha ini juga mengalami penurunan penjualan sejak pandemi masuk Indonesia.

Sejak new normal berlaku perkerja Ledok Sambi, Andi ardi mulai merasakan menurunnya omset." Pendapatan jauh berbeda dengan sebelum pandemi kalau sebelum adanya pandemi wisatawan datang rombongan sedangkan sekarang harus dibatesin 20 sampai 30 orang. Hal ini berdampak pada usaha kami". Jelas Andi ardi.

Destinasi ini sudah lama di kenal dengan tempat untuk wisata oubond, namun  akhir-akhir ini wisatawan ramai berkunjung. Bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan segar di Desa Ledok Sambi, pengunjung tak dipatok harga khusus. Pengunjung dapat membayar dengan biaya sukarela dengan mengisi kotak uang di pintu masuk.

Dengan begitu wisata ini tetap terus berjalan dan semakin diketahui oleh masyarakat melalui berbagai foto keindahan Ledok Sambi di sosial media serta memeberikan ulasan-ulasan pelanggan di media social. Cara tersebut dianggap mampu untuk menarik pelanggan untuk menikmati indahan destinasi Ledok Sambi.

Selain itu, Ledok Sambi juga membuat inovasi baru dengan membuat berbagai atraksi yang semenarik mungkin agar tetap memepertahankan eksistensinya seperti : flying fox dan arena paint ball yang bisa dijajal. Tiket flying fox hanya Rp25 ribu per orang, sedangkan paint ball adalah Rp50 ribu per orang dengan jumlah pemain minimal dua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun