Mohon tunggu...
IKE NOVITRIANASARI
IKE NOVITRIANASARI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Tugas sekolah

Sksksksksk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid 19

6 Februari 2021   21:43 Diperbarui: 6 Februari 2021   21:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditemukan. Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.

Sejarah Penemuan

Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana dilaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei.

Virus Corona (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-SoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Pada 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama virus Corona jenis baru tersebut adalah Corona Virus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19).

Masa Inkubasi

Masa inkubasi dapat bervariasi antar pasien, yaitu 2-14 hari setelah terpapar virus berdasarkan periode inkubasi yang ditunjukkan sebelumnya pada virus MERS. Masa inkubasi 24 hari telah diamati dalam penelitian terbaru. WHO mengatakan periode inkubasi yang panjang dapat mencerminkan paparan ganda Coronavirus.

Menurut laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi Covid-19 dapat menular sebelum menunjukkan gejala yang signifikan.

Penularan

Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya yang dapat terhirup ke dalam paru-paru.

Penularan Covid-19 dapat juga terjadi dengan menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri.

Adakah Antibiotik untuk Mencegah dan Mengobati Covid-19?

Antibiotik tidak bekerja melawan virus. Antibiotik digunakan hanya untuk melawan bakteri. Antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan infeksi virus. Namun, antibiotik akan diberikan karena infeksi sekunder bakteri mungkin terjadi saat pasien tersebut dirawat di rumah sakit.

Pencegahan Penularan Covid-19

1. Cuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan standar WHO

2. Hindari kerumunan/keramaian

3. Jaga posisi jarak dengan orang lain

4. Hindari melakukan kontak langsung dengan orang yang sakit

5. Konsumsi secara rutin vitamin yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh saat sehat dan mempercepat penyembuhan saat sedang sakit

6. Gunakan masker saat keluar rumah

7. Membersihkan dan mendisinfeksi secara berkala barang-barang yang sering disentuh 

Bila Anda memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat:

  • Rapid Test Antibodi
  • Swab Antigen (Rapid Test Antigen)
  • PCR

Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)

Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 01 Februari 2021 adalah 1.078.314 orang dengan jumlah kematian 29.998 orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 2,8%.

Jika dilihat dari persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka kelompok usia 46-59 tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 56,3% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 43,7% sisanya adalah perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun