Jember, 30 Juli 2024 – Desa Sidomulyo, yang terletak di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, semakin dikenal sebagai salah satu sentra pertanian jeruk di wilayah Jawa Timur. Mayoritas masyarakatnya yang bergelut dalam budidaya jeruk, desa ini telah menunjukkan potensi besar dalam sektor agrikultur, khususnya buah jeruk.
Pertanian jeruk di Desa Sidomulyo bukanlah sebuah hal yang baru. Sejak beberapa dekade terakhir, penduduk desa ini telah menjadikan jeruk sebagai komoditas utama mereka. Kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan Sidomulyo sebagai tempat yang ideal untuk budidaya berbagai jenis jeruk, seperti jeruk manis, jeruk keprok, dan jeruk nipis.
Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang pertanian, para petani di Sidomulyo semakin berinovasi dalam metode tanam dan perawatan tanaman jeruk. Penggunaan pupuk organik, sistem irigasi yang efisien, serta pemantauan hama dan penyakit secara berkala telah meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Tidak hanya itu, pelatihan dan penyuluhan dari dinas pertanian setempat juga turut membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.
Pertanian jeruk juga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga Sidomulyo. Dengan hasil panen yang melimpah, pendapatan masyarakat meningkat, sehingga kesejahteraan mereka pun turut terangkat. ”Jeruk sebagai komoditas utama desa ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi warga, terutama mengangkat derajat ekonomi.” tutur Bapak Sulistiyono selaku sekretaris Desa Sidomulyo.
”Banyak dari petani yang mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang yang lebih tinggi berkat hasil dari budidaya jeruk ini”, imbuh beliau yang akrab disapa Pak Lis ini. Selain itu, aktivitas ekonomi di desa ini juga berkembang seperti adanya usaha pengolahan jeruk menjadi produk olahan seperti jus, selai, dan manisan.
Keberhasilan budidaya jeruk di Desa Sidomulyo juga membuka peluang untuk mengembangkan wisata agro. Wisatawan dapat diajak untuk berkeliling kebun jeruk, belajar tentang proses budidaya, hingga menikmati segarnya jeruk yang dipetik langsung dari pohonnya. Ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat, tetapi juga memperkenalkan potensi desa kepada khalayak yang lebih luas.
Meskipun demikian, para petani jeruk di Sidomulyo juga menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga jeruk di pasaran, serangan hama, dan perubahan iklim. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari pemerintah, mereka optimis dapat terus mengembangkan pertanian jeruk yang berkelanjutan.