Aku mulai takut pada senja manakala memelukku dalam sepi
Aku tak mau bercerita tentang rindu yang kusimpan diam-diam dalam hati
Biarkan aku hanya ingin menikmati senyum dan binar matamu sendiri
Aku tak mau berbagi dengan yang lain kisah rindu dan malu ku ini
Teringat aku pada candaan dan pandangan matamu padaku
Belum pernah ada sosok manapun yang memperlakukanku seperti itu
Kenangan kecil yang membuat aku tak bisa lupa padamu
Namun hanya sebatas itu dan setelahnya aku tak tahu
Kau adalah orang asing yang masuk ke dimensiku tanpa permisi
Membawa semua pesonamu sehingga menghancurkan pertahanan diri ini
Tapi sudahlah, aku sudah berlari menjauhimu dan tak peduli lagi
Kau seperti menginginkan aku untuk pergi
Sekarang, besok atau nanti, perjalanan hidupku pasti takkan sama
Kulanjutkan hidup ini dengan ditemani kenangan kita saat bersama
Kau akan merindukanku jauh didalam sukma
Hidupmu akan tersiksa dan namaku akan kau dengar selalu bergema
Jika nanti bait-bait puisiku bukan untukmu lagi
Jangan kau bersedih dan berkecil hati
Masaku berjuang demi mendapatkan hatimu sudah berhenti
Rasakan saja seperti aku, setiap hari hati seperti tertusuk duri
Dan akhirnya kukatakan selamat tinggal kekasih...
Palembang, 17 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H