Jika dihubungkan pada pelaku bom Polsek Astana Anyar yang merupakan seorang residivis pada kasus yang sama, memang multi-faktor dalam desistensi belum tercapai. Pelaku terlihat masih memiliki ideologi kekerasan yang kuat saat melihat narasi melalui pesan yang tertempel pada bagian depan motor pelaku. Bahkan jika saja dilakukan analisis yang lebih komprehensif, kemungkinan akan ada faktor lain yang memiliki hubungan kuat dengan peran pelaku di dalam jaringan, kebutuhan dasar pelaku yang tidak terpenuhi dan kegagalan pelaku untuk berintegrasi kembali dengan masyarakat.
Referensi:
DetikJabar, T. (2022). Daftar Korban Bom Astana Anyar, Ini Jumlah dan Identitasnya. Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-6449539/daftar-korban-bom-astana-anyar-ini-jumlah-dan-identitasnya
Prasetya, A. P., & Meliala, A. E. (2021). Desistance from Terrorism a New Hope for the Quit from Terrorism Program Indonesia. International Journal of Social Science and Human Research, 4(10), 3056--3062.
Setyawan, A. B. (2020). IPAC: Ada 94 Residivis Kasus Terorisme Sejak 2002 Hingga Mei 2020. Ruangobrol.Id. https://ruangobrol.id/2020/10/08/ulasan/ipac-ada-94-residivis-kasus-terorisme-sejak-2002-hingga-mei-2020/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H