Mohon tunggu...
Ikbar Raihan Rasyiq
Ikbar Raihan Rasyiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Criminology Student at University of Indonesia

A Student and Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Oklahoma City Bombing: Peristiwa Serangan Terorisme Domestik Paling Mematikan di AS

1 November 2022   13:00 Diperbarui: 1 November 2022   13:04 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar peristiwa serangan terorisme yang pernah terjadi di Amerika Serikat? Mungkin mayoritas orang akan mengarah pada peristiwa “9/11” yang menggambarkan sebuah serangkaian serangan terhadap beberapa target lokasi di New York City dan Washington D.C.

Tentu jawaban tersebut tidak keliru mengingat 9/11 merupakan peristiwa serangan teror paling mematikan di Amerika Serikat karena menewaskan hingga 3.000 orang dan 6.000 lebih lainnya mengalami luka. 

Namun, tahukah Anda bahwa di tahun 1995 Amerika Serikat pernah mengalami peristiwa serangan terorisme paling mematikan sebelum peristiwa 9/11 dimana dalangnya adalah warga AS? Peristiwa serangan tersebut dikenal dengan sebutan “Oklahoma City Bombing”

Tanggal 19 April 1995 menjadi hari kelam bagi Kota Oklahoma City dan Amerika Serikat saat Gedung Federal Alfred P. Murray diguncang serangan bom dari sebuah truk Ryder yang terparkir di depan gerbang gedung. 

Federal Bureau of Investigation (FBI) menyebut serangan tersebut terjadi pada pagi hari pukul 09.02 waktu setempat. Serangan ini bermula ketika sebuah mobil truk Ryder sengaja diparkirkan dan ditinggalkan begitu saja di depan gedung oleh seseorang yang tidak dikenal. 

Tidak berselang lama, truk Ryder yang ternyata memuat sebuah bom sebesar 480 pon yang terbuat dari campuran pupuk pertanian, bahan bakar diesel dan campuran bahan kimia lainnya meledak dan merusak sekitar sepertiga bangunan gedung.

Serangan ini begitu mematikan karena menewaskan 168 orang, dimana 19 diantaranya adalah anak-anak dan sekitar 850 orang lainnya mengalami luka. 

Bom juga ikut merusak 300 bangunan di sekitarnya dan lusinan mobil terbakar. Melihat jumlah korban jiwa yang begitu besar dan fasilitas mengalami kerusakan berat membuat serangan ini menjadi serangan bom terbesar saat itu.

Investigasi Pencarian Pelaku Serangan Bom

Investigasi dilakukan terhadap reruntuhan gedung (hstoday.us)
Investigasi dilakukan terhadap reruntuhan gedung (hstoday.us)
Aparat penegak hukum langsung bergerak untuk mencari siapa dalang dibalik serangan yang menewaskan ratusan orang itu. FBI sebagai institusi yang memiliki wewenang mulai datang ke lokasi kejadian, ikut melakukan penyelamatan dan menyelidiki fakta-fakta yang ada di lokasi untuk mencari pelaku. 

FBI juga menyebutkan di dalam situsnya untuk mencari siapa pelaku serangan bom terhadap Gedung Federal Alfred. P. Murrah secara cepat, para agen FBI melakukan 28.000 wawancara, mengambil bukti sebanyak 3 ton, memeriksa 13,2 juta data registrasi hotel, memeriksa 3,1 data tempat penyewaan truk, dan mencari 682 ribu data reservasi penerbangan.

Pada tanggal 20 April, FBI menemukan petunjuk dengan berhasil mengidentifikasi nomor roda belakang truk Ryder yang ikut hancur saat bom diledakan. Nomor tersebut mengarahkan ke sebuah bengkel yang menerima penyewaan truk di Junction City, Kansas. 

Dilansir dari Oklahoma Historical society, selama proses penyelidikan situasi masyarakat saat itu sudah ramai dengan sikap anti-muslim karena adanya pemberitaan dan opini dari media-media yang sembrono menyebutkan bahwa pelakunya adalah dari kelompok teroris Islam. 

Akan tetapi, justru hasil penyelidikan yang dilakukan oleh FBI menyatakan hal lain. Setelah melakukan interogasi terhadap karyawan bengkel di Kansas, FBI membuat ilustrasi gambar pelaku kemudian menunjukan gambar tersebut ke sekitar kota dan tempat hotel. 

Hingga akhirnya, seorang karyawan di salah satu hotel menyebutkan nama terduga pelaku utama yaitu seorang warga Amerika Serikat bernama Timothy McVeigh.

FBI berhasil menangkap McVeigh sekitar 80 mil utara dari Kota Oklahoma atas bantuan dari kepolisian lokal Oklahoma yang melacak plat nomor kendaraannya. Saat ditangkap pun, ditemukan barang bukti berupa senjata api dan bekas bahan kimia yang ada di pakainnya. 

Pada tanggal 21 April McVeigh sudah dilakukan penahanan oleh Biro Peradilan Pidana West Virginia. Di hari yang sama, seorang rekan McVeigh yang ikut membantu dalam serangan bom Bernama Terry Nicholas juga ditangkap di Herington, Kansas. 

Penangkapan lainnya juga dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1995 terhadap seorang teman McVeigh bernama Michael Fortier. Dia ditangkap karena mengetahui rencana serangan bom McVeigh sejak 9 bulan sebelum peristiwa terjadi. Bahkan, Fortier juga mempersilahkan McVeigh untuk merakit bom di rumahnya.

Siapa Timothy McVeigh?

Sosok Timothy McVeigh (aetv.com)
Sosok Timothy McVeigh (aetv.com)

Dilansir dari laman History, Timothy McVeigh merupakan seorang warga Amerika Serikat yang lahir pada tanggal 23 April 1968 di Lockport, New York, Amerika Serikat. 

McVeigh juga merupakan seorang mantan tentara Angkatan darat AS sejak tahun 1988 setelah lulus dari bangku sekolah SMA. McVeigh diketahui pernah dikirim untuk menjalani tugas sebagai tentara angkatan darat AS di beberapa tempat. Seperti di awal tahun 1991, McVeigh dikirim ke Perang Teluk Persia dan berhasil mendapatkan berbagai medali atas dedikasinya.

Motif Serangan Bom oleh Timothy McVeigh

Timothy McVeigh saat masih menjadi tentara angkatan darat AS (militaryjusticeforall.com)
Timothy McVeigh saat masih menjadi tentara angkatan darat AS (militaryjusticeforall.com)
Tindakan Timothy McVeigh dalam melakukan serangan bom ke Gedung Federal Alfred P. Murrah tidak terlepas dari adanya perasaan kebencian di dalam dirinya terhadap pemerintahan AS. 

Kebencian tersebut diawali setelah keputusannya untuk keluar lebih dini di akhir tahun 1991 dari angkatan darat AS. Kemudian di tahun-tahun tersebut juga situasi dunia sedang berada di masa akhir Perdang Dingin setelah Uni Soviet runtuh. 

Situasi itu membuat McVeigh mengubah pemikirannya yang semula membenci terhadap pemerintahan komunis, menjadi mulai menaruh curiga terhadap pemerintah AS.

Pengaruh kebencian terhadap pemerintah AS juga didapatkan McVeigh saat bekerja sebagi petugas keamanan di sebuah perusahaan teknologi bernama Calspan Corp di Buffalo, New York.

Seseorang bernama Lebron Carl Jr merupakan rekan kerja McVeigh menjadi salah satu orang yang mempengaruhi pemikiran dan perasaan kebenciannya terhadap pemerintah AS. 

Dari interaksi itu, McVeigh semakin senang terhadap tindakan kekerasan, memusuhi pemerintah, akrab dengan kelompok atau organisasi anti-pemerintah dan mulai berjualan senjata.

McVeigh semakin memiliki pemikiran radikal setelah beberapa peristiwa besar terjadi di AS. McVeigh mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah AS di dalam peristiwa-peristiwa itu dan menyebut pemerintah AS sebagai pelaku pembunuhan. 

Peristiwa yang dimaksud adalah penembakan Ruby Ridge di Idaho dan Pengepungan Waco di Texas. Pengepungan Waco adalah yang paling peristiwa paling berpengaruh terhadap McVeigh. Hal itu juga yang menjadi alasan motif McVeigh melakukan pengeboman sebagai tindakan balas dendam.

Sebagai informasi singkat, Pengepungan Waco merupakan peristiwa pengepungan yang dilakukan oleh aparat gabungan dari ATF, FBI hingga Garda Nasional AS terhadap Komplek Branch Davidians yang dipimpin oleh David Koresh di Waco, Texas. 

Peristiwa pengepungan yang terjadi selama 51 hari dari tanggal 28 Februari 1993 – 19 April 1993 ini menimbulkan banyak korban jiwa. Total korban tewas baik dari pengikut David Koresh dan aparat gabungan sebanyak 86 orang. 

Sebanyak 76 diantaranya adalah pengikut David Koresh, termasuk 25 adalah anak-anak. Karena peristiwa inilah yang juga menjadi alasan mengapa McVeigh memilih Gedug Federal Alfred P. Murrah sebagai target serangan karena di situ menjadi kantor wilayah bagi badan-badan federal seperti Drug Enforcement Administration (DEA) dan Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives (ATF).

Serangan Terorisme Domestik Paling Mematikan di AS

Reruntuhan Gedung Federal Alfred P. Murrah (ibtimes.co.uk)
Reruntuhan Gedung Federal Alfred P. Murrah (ibtimes.co.uk)

Serangan bom terhadap Gedug Federal Alfred P. Murrah oleh Timothy McVeigh ini telah ditetapkan sebagai bentuk dari serangan terorisme. Hal ini telah dinyatakan sendiri oleh FBI dan institusi pemerintah AS lainnya. Mereka menyebut serangan terorisme ini sebagai “Homegrown Terrorism” atau terorisme domestik. 

Hal ini tidak terlepas dari latar belakang McVeigh yang merupakan seorang warga asli berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir di New York. Peristiwa serangan ini juga ditetapkan sebagai serangan terorisme domestik paling mematikan yang pernah terjadi di AS.

Dilansir dari situs Talking About Terrorism, Direktur FBI Christopher Wray menjelaskan bahwa terorisme domestik merupakan aktivitas kegiatan ekstrimisme dan kekerasan yang tumbuh di dalam negeri dan pelakunya merupakan penduduk dalam negeri. 

Data juga menyebutkan terorisme domestik di AS hingga tahun 2017 dilakukan oleh teroris dari kelompok sayap-kanan (dipengaruhi oleh ideologi sayap kanan seperti neo-fasisme, neo-nazisme dan supremasi kulit putihh) telah terjadi sebanyak 31 kasus. 

Lebih jauh, data serangan terorisme pada tahun 1993 – 2017 menunjukan bahwa 65% serangan terorisme di AS dilakukan oleh terorisme domestik yang berasal dari kelompok sayap-kanan.

Timothy McVeigh dijatuhi Hukuman Mati

Proses peradilan terhadap McVeigh (history.com)
Proses peradilan terhadap McVeigh (history.com)
Pada tanggal 2 Juni 1997 McVeigh dinyatakan bersalah atas 11 dakwaan yang disematkan kepadanya, termasuk diantaranya adalah menewaskan 8 agen federal yang berada di dalam gedung. McVeigh pun dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. 

McVeigh sama sekali tidak menunjukan penyesalan atas perbuatannya. Bahkan ketika putusan tentang hukuman mati yang diberikan kepadanya, dia tampak sangat tenang dan meminta pengadilan untuk memberitakan kematiannya secara terbuka kepada publik . Dia merasa bahwa perbuatannya memang perlu dilakukan dan pemerintah AS pantas mendapatkannya. 

Pada 11 Juni 2001 pukul 07.14 pagi McVeigh resmi menjalani hukumannya dengan disuntikan jarum yang berisikan racun. Itulah sebuah rangkaian peristiwa terorisme besar lainnya yang pernah terjadi di Amerika Serikat.

Referensi:

Center, S. P. L. (2006). 10 Years Later, OKC Bombing Figure Walks Free. Splcenter.Org. https://buffalonews.com/news/neighbors-stunned-to-hear-of-lebron-role-in-mcveigh-case/article_8288856a-f643-588d-ac99-415a5cd266bb.html

Cronin, C. (n.d.). Homegrown Terrorism in the U.S. Talkingaboutterrorism.Com. https://www.talkingaboutterrorism.com/post/homegrown-terrorism-in-the-u-s

FBI. (n.d.). History: Oklahoma City Bombing. Fbi.Gov. https://www.fbi.gov/history/famous-cases/oklahoma-city-bombing

HISTORY. (2021). Oklahoma City Bombing. History.Com. https://www.history.com/topics/1990s/oklahoma-city-bombing

News, T. B. (1997). Neighbors Stunned to hear of Lebron Role in McVeigh Case. Buffalonews.Com. https://buffalonews.com/news/neighbors-stunned-to-hear-of-lebron-role-in-mcveigh-case/article_8288856a-f643-588d-ac99-415a5cd266bb.html

Soceity, O. H. (n.d.). Oklahoma City Bombing. Okhistory.Org. https://www.splcenter.org/fighting-hate/intelligence-report/2006/10-years-later-okc-bombing-figure-walks-free

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun