Mohon tunggu...
Ikbal Ropik
Ikbal Ropik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Karya buku: Meraih Kebahagiaan Hidup (2021), Menyelami Makna Syukur (2022), Sakit: Untaian Lara Penghapus Dosa (2023), Bekal Seorang Musafir (2024).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan sebagai Proses Pendewasaan

8 Desember 2024   19:18 Diperbarui: 8 Desember 2024   19:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tafakur Tafakur Tahura Bandung

Salah satu komponen penting dalam eksistensi manusia adalah pendidikan. Pendidikan adalah jalan yang mendalam menuju pertumbuhan pribadi dan bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan. Dalam proses ini, pendidikan tidak hanya menanamkan keterampilan akademis atau teknis, tetapi juga membentuk nilai, karakter, dan pola pikir yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam kehidupan.

Pendidikan sebagai Landasan Pertumbuhan

Di awal kehidupan, ketika seseorang belajar memahami lingkungannya, mengenali jati dirinya, dan menjalin hubungan dengan orang lain, proses pendidikan dimulai. Pendidikan berfungsi sebagai landasan untuk perkembangan mental, emosional, dan fisik selama tahap ini. Sebagai contoh, anak-anak belajar dasar-dasar etiket, tanggung jawab, dan adaptasi lingkungan sosial.

Saat memasuki jenjang pendidikan formal, pelajar mulai mengenal konsep-konsep yang lebih kompleks, seperti logika, etika, dan pemecahan masalah. Di sinilah pendidikan mulai berperan sebagai alat untuk membuka wawasan. Namun, proses pendewasaan tidak hanya terjadi di dalam kelas. Interaksi dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat turut memengaruhi cara seseorang memandang dunia dan menghadapi tantangan.

Pendewasaan Melalui Pendidikan Karakter

Pendidikan sejati adalah yang membentuk karakter. Nilai-nilai seperti integritas, disiplin, kejujuran, dan rasa tanggung jawab merupakan hasil dari pendidikan yang matang. Nilai-nilai ini tidak hanya dipelajari, tetapi juga diinternalisasi melalui pengalaman dan refleksi. Seorang pelajar yang diajarkan pentingnya bekerja keras akan membawa sikap ini ke dalam kehidupannya sehari-hari, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan pribadi.

Siswa dihadapkan pada ide-ide yang lebih sulit seperti logika, etika, dan pemecahan masalah ketika mereka mulai bersekolah secara formal. Pada titik ini, pendidikan mulai berfungsi sebagai sarana untuk memperluas perspektif. Namun, proses pendewasaan tidak hanya terjadi di ruang kelas. Bagaimana seseorang melihat dunia dan mengatasi kesulitan juga dipengaruhi oleh interaksi dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat.

Pendidikan sebagai Sarana Kritis

Pengembangan karakter adalah ciri khas dari pendidikan yang baik. Pendidikan yang matang menghasilkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, integritas, dan rasa tanggung jawab. Melalui pengalaman dan introspeksi, nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan tetapi juga diinternalisasi. Ketika seorang siswa mempelajari nilai dari usaha keras, mereka akan membawa pola pikir ini ke dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi maupun profesional.

Kemampuan berpikir kritis sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam lingkungan akademis. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis, misalnya, akan lebih bijaksana dalam menangani konflik, membuat keputusan keuangan, atau membuat rencana masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun