Dunia pendidikan dewasa ini terasa seperti berpacu dengan perkembangan teknologi, sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan
keamanan yang sangat cepat yang menuntut penyusuaian-penyesuaian kehidupan, termasuk kehidupan di dunia pendidikan. Di mana lembaga pendidikan, yang harus siap bukan hanya dalam pelaksanaan tugas, tapi juga yang lebih penting adalah kesiapan personilnya, karena penampilan organisasi selalu mencerminkan sikap hidupnya secara keseluruhan, yang menurut pengalaman besar pengaruhnya terhadap proses manajemen. Salah satu komponan yang penting untuk melihat keberhasilan dalam pendidikan adalah evaluasi.Â
Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya, dapat dilihat setelah dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap output yang dihasilkan. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam tujuan, maka usaha pendidikan itu dapat dinilai berhasil. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka evaluasi dinilai gagal. Oleh karena itu, controling dapat dimaknai sebagai suatu usaha untuk mengetahui tingkat keberhasilan organisasi/lembaga yang meliputi seluruh komponennya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
KONSEP DASAR KELEMBAGAAN PENGAWASAN PENDIDIKAN
1. Pengertian kelembagaan pengawasan pendidikan
Prase Kembagaan Pengwasan Pendidikan dibagun atas dua kalimat yaitu kelembagaan, pengawasan Pendidikan. Kelembagaan didefinisikan sebagai "suatu sistem badan sosial atau organisasi yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu". Menurut Ostrom, kelembagaan diidentikan dengan aturan dan rambu-rambu sebagai panduan yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain.
2. Tujuan dan fungi kelembagaan pengawasan pendidikan
Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Fungsinya: (a) Sebagai pedoman anggota masyarakat dalam bertingkahlaku atau bersikap untuk menghadapi masalah dalam masyarakat, (b) Sebagai penjaga bagi keutuhan masyarakat. (c) Menjadi pedoman dalam sistem pengendalian sosial.
3. Ciri-ciri kelembagaan pengawasan pendidikan
Soekanto menjelaskan ciri-ciri pokok yang membedakan kelembagaan sosial dengan konsepsi lain: (a) Merupakan pengorganisasian pola pemikiran yang terwujud melalui aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya, (b) Memiliki kekekalan tertentu, (c) Mempunyai satu atau lebih tujuan tertentu, (d) Mempunyai lambang-lambang yang secara simbolik menggambarkan tujuan, (e) Mempunyai alat untuk mencapai tujuan tertentu, dan (f) Mempunyai tradisi tertulis atau tidak tertulis.
4. Lembaga-Lembaga Pengawasan Evaluasi Pendidikan