Mohon tunggu...
Ikbal Ropik
Ikbal Ropik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Karya buku: Meraih Kebahagiaan Hidup (2021), Menyelami Makna Syukur (2022), Sakit: Untaian Lara Penghapus Dosa (2023), Bekal Seorang Musafir (2024).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Dasar Pengawasan dan Evaluasi Pendidikan

20 Agustus 2024   18:36 Diperbarui: 21 Agustus 2024   09:55 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia pendidikan dewasa ini terasa seperti berpacu dengan perkembangan teknologi, sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan yang sangat cepat yang menuntut penyusuaian-penyesuaian kehidupan, termasuk kehidupan di dunia pendidikan. Di mana lembaga pendidikan, yang harus siap bukan hanya dalam pelaksanaan tugas, tapi juga yang lebih penting adalah kesiapan personilnya, karena penampilan organisasi selalu mencerminkan sikap hidupnya secara keseluruhan, yang menurut pengalaman besar pengaruhnya terhadap proses manajemen. Salah satu komponen yang penting untuk melihat keberhasilan dalam pendidikan adalah evaluasi. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya, dapat dilihat setelah dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap output yang dihasilkan. Jika hasilnya sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam tujuan, maka usaha pendidikan itu dapat dinilai berhasil. Namun jika yang terjadi sebaliknya, maka evaluasi dinilai gagal. Oleh karena itu, controling dapat dimaknai sebagai suatu usaha untuk mengetahui tingkat keberhasilan organisasi/lembaga yang meliputi seluruh komponennya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Konsep-konsep dasar pengawasan, evaluasi dalam supervisi pendidikan yang terdiri dari pembahasan tentang pengertian, fungsi, peranan dan ruang lingkup supervisi pendidikan Islam memberi informasi kepada kita bahwa supervisi pendidikan sangat dibutuhkan dalam percepatan dan tepat sasaran Tujuan Pendidikan Nasional. Supervisi kekinian (modern) menegaskan bahwa supervisi mengandung arti yang luas dan demokratis. Dengan paradigma baru yang tidak hanya melihat kinerja kepala sekolah, guru dan pegawai sekolah saja, akan tetapi juga mencari jalan keluar apabila terjadi permasalahan. Para supervisor berkewajiban memberi bimbingan, pembinaan dan petunjukpetunjuk yang diperlukan, hubungan antara pengawas dengan yang diawasi lebih bersifat kemitraan, hubungan komunikasipun tidak lagi one way traffic tetapi menjadi two way traffic.

PENGERTIAN PENGAWASAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Pengawasan dan evaluasi pendidikan dibangun dari dua kalimat yang mengandung makna yang sama dalam manajemen yang disebut dengan Controlling.

Terry & Leslie mendefinisikan "Controlling/pengawasan adalah proses mengevaluasi pelaksanaan kerja membandingkan pelaksanaan aktual dengan apa yang diharapkan (goal and objectives) serta mengambil tindakan yang perlu".

Sedangkan kata evaluasi berasal dari bahas inggris "evaluation yang berarti tindakan atau proses untuk menentukan nilai suatu atau dapat di artikan sebagai tindakan atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubunganya dengan pendidikan". Dalam Bahasa Arab evaluasi di kenal dengan istilah "imtihan" yang berarti ujian. Dan di kenal pula dengan istilah khataman sebagai cara menilai hasil akhir dari proses pendidikan.

ESENSI PENGERTIAN PENGAWASAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Pengontrolan (controling), biasa disebut dengan pengawasan. Fungsi dari pengawasan adalah mengidentifikasi efektifitas organisasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Demikian pula pengawasan meliputi efisiensi dari masing-masing program, pengorganisasian, dan pemimpinan. Pengawasan diperlukan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan organisasi (pendidikan) pada masa selanjutnya".

Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program. Oleh karena itu, supervise haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Daryanto, menguatkan bahwa juga disebut supervisi (supervise), adalah "suatu aktivitas pembinaan yang di rencanakan untuk membantu guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif".

Pengawasan juga disebut Evaluasi, dalam konteks manajemen evaluasi adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan secara benar sesuai apa tidak dengan perencanaan sebelumnya. Evaluasi dalam manajemen pendidikan ini mempunyai dua batasan: (1) evaluasi tersebut merupakan proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan, (2) evaluasi yang dimaksud adalah usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) dari kegiatan yang telah dilakukan. Pengawasan bisa juga dikatakan. Evaluasi, dalam manajemen pendidikan ini mencakup dua kegiatan, yaitu penilaian dan pengukuran. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu, maka dilakukan pengukuran dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun