Langkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menyusun laporan. Bagaimanapun baiknya pelaksanaan suatu penelitian, bagaimanapun bermutunya model-model yang sudah dibangun dari penelitian tersebut, belumlah dianggap benar-benar berhasil jika laporan penelitian belum dibuat. Hasil kegiatan harus ditulis dan dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara penyusun/lembaga pelaksanaan kegiatan dengan badan-badan atau pihak lain yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Lebih-lebih laporan tersebut merupakan hasil evaluasi, baik terhadap input, proses, output, atau dampak dari suatu kegiatan, sehingga akan sangat bermanfaat bagi pihak yang berwenangan untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Tanpa ada laporan penelitian akan sulit untuk diketahui apakah suatu kegiatan penelitian telah sesuai dengan apa yang ingin dituju.Â
Apabila telah sesuai, faktor-faktor kekuatan apa yang mendukung keberhasilan kegiatan tersebut, apabila tidak sesuai di bagian mana/faktor-faktor apa yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak mencapai sasaran. Kesemua ini tidak hanya perlu diketahui oleh para penyelenggara kegiatan, tetapi juga pengambil kebijakan sehingga segera dapat diambil langkah-langkah perbaikan. Penyusunan laporan penelitian lebih merupakan sent, sehingga pengalaman penulis lebih banyak berperan dalam menambah keindahan penulisan. Bentuk laporan penelitian sangat tergantung pada siapa pembaca yang ditargetkan, apakah masyarakat luas, akademisi, atasan sendiri atau lainnya. bahasa yang digunakan, gaya bahasa yang dipakai serta istilah-istilah yang dipilih dimaksudkan supaya pembaca dapat mencerna isi laporan tersebut dan dapat memahami penemuan-penemuan yang disepakati.Â
Karena itu sistematika penyusunan laporan, cara penyampaian temuan, alat-alat yang digunakan serta penafsiran yang diberikan harus menemui sasaran. Walaupun pekerjaan penulisan laporan penelitian seringkali kurang mengasikkan, tetapi laporan harus dibuat, karena segala kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, lebih-lebih melibatkan dana masyarakat, harus dipertanggung jawabkan.
Â
Konsep dasar penulisan laporan
Penulisan laporan merupakan muara dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan dengan maksud memaparkan hasil secara logis dan kronologis sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Jaenudin Akhmad, mendefinisika laporan adalah "informasi yang diberikan bawahan kepada atasan karena dasar tertentu".
Sedangkan tujuan dan manfaat laporan evaluasi adalah untuk "Memperbaiki dan mengembangkan program, dan laporannya harus diserahkan secepatnya kepada pihak yang meminta untuk dilakukan evaluasi program, diinformasikan pula tentang bagaimana program berfungsi dan perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan untuk tujuan tersebut".
Tujuan laporan evaluasi formatif berkaitan perbaikan dan mengembangkan program, dan laporannya diserahkan kepada pihak pengguna program. Adapun prinsip-prinsip penulisan lapran: logis, sistematis, lengkap, jelas, benar/akurat, sistematis, objektif, tepat waktu, dan ringkas.
Pokok-Pokok Tata Tulis Laporan Evaluasi
Setiap loporan evaluasi biasanya menurut Arikunto, memuat empat hal pokok, yaitu:"(1) Permasalahan; (2) Metodologi evaluasi; (3) Hasil evaluasi; dan (4) Kesimpulan hasil evaluasi. Masalah evaluasi biasa mencakup beberapa hal: bagaimana rumusan masalahnya, latar belakang mengapa masalah tersebut dipilih untuk dievaluasi, apa tujuan yang ingin dicapai dengan mengevaluasi masalah tersebut, dan tinjauan teori/kepustakaan/ hasil-hasil evaluasi sebelunya yang berkaitan dengan evaluasi tersebut.