Saya pesan menu andalan mereka yakni sate buntel kambing muda harganya Rp35.000 sudah dengan nasi.Â
Satu porsi hanya dikasih dua tusuk sate yang disajikan dalam piring berisi potongan kol, bawang merah, dan tomat tanpa di kasih kecap.
Ternyata, kecap sudah disiapkan di meja begitupun dengan cabai rawit, jadi pemilik warung mempersilakan kita untuk meracik sendiri sesuai selera.Â
Kesan pertama saya, tampak dagingnya tebal seperti cincang yang ditumpuk jadi buntalan lalu dibakar. Rasanya ketika digigit dagingnya empuk, sedikit manis, gurih dan tidak bau daging kambing. Bagi saya seperosi dua tusuk dengan seporsi nasi sangat mengenyangkan.Â
Pilihan menahan rasa lapar setelah sarapan dan pilih tidak jajan di kereta selama perjalanan dari Jakarta ke Solo terbayarkan. Jika ada kesempatan ke Solo lagi, tentu saja membayar rindu menyantap sate kambing Pak Kasdi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H