Ada hal-hal di dunia ini yang kepopulerannya mengubur keberadaan hal-hal lain. Hal-hal yang menjadi tak terdengar karena kalah nyaring dengan saingannya. Hal-hal yang menjadi tak terlihat karena kalah bersinar dibandingkan kompetitornya. Bahkan, banyak produk atau barang yang karena kepopulerannya menyebabkan merek dagangnya melekat pada merek barang lain yang sejenis.
Pembeli : “Ada Cap lang Bang?”
Penjual : “Yang merek apa Dek?”
Pembeli : “Yang merek ***** Bang”
Pertanyaan di atas secara bahasa mungkin tidak tepat, tapi bukan suatu hal yang aneh dalam kehidupan sehari-hari. Karena sangat dekat dan populernya, kata “Cap Lang” telah menggeser penggunaan kata “minyak kayu putih”. Padahal seperti percakapan di atas, bisa saja yang ingin dibeli bukan minyak kayu putih Cap Lang, melainkan merek lain.
Barang-barang itu, karena sangat dekatnya dengan keseharian kita, terkadang mewakili momentum-momentum tertentu dalam keluarga. Harum merek bumbu masak tertentu terkadang mengingatkan seorang adik di perantauan akan nikmatnya makanan kakak di kampung. Merek sepeda tertentu seringkali membuat kangen akan Almarhum Ayah yang dulu mengajari kita bersepeda awktu kecil. Dan Aroma minyak kayu putih Cap Lang tak jarang mengingatkan kita akan kehangatan cinta Ibunda yang berjarak ribuan kilometer jauhnya.
Itulah yang saya alami selaku guru Muda SM3T (Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal) yang ditugaskan di kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Bukan sekali dua kali aroma minyak kayu putih Cap Lang yang menguar sepanjang perjalanan dari Aceh ke Sambas, Kalbar memberatkan langkah untuk meninggalkan Ibu satu tahun ke depan untuk mengemban tugas dari Kemendikbud ini. Pagi subuh buta, sambil menunggu antrean chek In,kehangatanMinyak Kayu Putih Cap Lang digilir 47 orang untuk melawan dinginnya pagi di Bandara. Siang hari, sambil menunggu penerbangan berikutnya dari Jakarta ke Pontianak, harum khas minyak kayu putih Cap Lang menjadi pengusir bosan bagi sebagian besar Guru Muda. Dan sore hari sampai tengah malam, Aroma Cap Lang menjadi penantang bau bus yang memabukkan dalam perjalanan melelahkan dari kota Pontianak ke Kab. Sambas. Minyak kayu putih Cap Lang mengiringi perjalanan kami dari ujung sumatera ke ujung kalimantan.
Maka, siapa yang tak langsung teringat Ibu tercinta ketika menghirup aroma Cap Lang jika dulu dan bahkan sekarang, Minyak Kayu Putih Cap Lang bersatu dengan sentuh kasih sang ibu? Layaknya Lampu Ajaib Aladin yang ketika digosok mengeluarkan jin yang mampu mengabulkan beragam permintaan, “Lampu Ajaib Cap Lang” mampu menghadirkan kehangatan seorang ibu dalam setiap olesan dan gosokan. Justru, untuk mengisi kekosongan yang timbul akibat jarak, Minyak Kayu Putih Cap Lang menjadi tambahan pilihan lain selain berkomunikasi langsung via telpon. Cap Lang memang tak mungkin menggantikan peran ibu, tapi aroma dan kehangatannya setidaknya bisa memberikan efek yang sama ketika Ibu berada di sisi pada moment-moment tertentu. Tinggal gosok, “Lampu Ajaib Cap Lang” bisa menghadirkan kehangatan wanita yang selalu ada sejak kita kecil itu.
Jika dari dulu kita terbiasa dengan Minyak Kayu Putih Cajuput Oil, kini PT. Eagle Indo Pharma menghadirkan inovasi terbaru yakni Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang. Varian baru “Lampu Ajaib Cap Lang” ini tak hanya membuat kita rindu akan ibu saat aroma Cap Lang menyebar dengan kehangatan yang menghilangkan masuk angin dan pusing saja, melainkan juga di momen-momen dan kebutuhan-kebutuhan tertentu. 4 jenis Aromaterapi Cap Lang mampu mengisi sedikit kekosongan dari wanita yang selalu ada dalam berbagai moment itu.
Meninggalkan Ibu di provinsi ujung barat Indonesia dan bertugas mengajar selama setahun di ujung Borneo bagian Indonesia tentu menyisakan ruang kosong besar yang biasanya selalu diisi Sang Super Girl itu. Apalagi bagi saya yang mood-mood-an, ketidakhadiran ibu yang menenangkan pikiran sering membuat saya tak menjalani hari dengan antusias. Maka, ketika tahu kalau “Lampu Ajaib” Cap Lang menelurkan Minyak Kayu Putih Aromaterapi yang bisa memperbaiki mood, saya langsung beli Kayu Putih Aromatherapy aroma Green, Rose, Lavender dan Ekaliptus sekaligus. Harus dicoba! Dan tak menunggu waktu lama setelah mencoba ragam aromaterapinya, diri ini langsung mendaratkan hatinya.
Di pagi hari, Ibu dengan ajaibnya mampu membuat suasana rumah menjadi lebih energik dengan gerak lincah dan senyum manisnya dalam rutinitas pagi seperti menyiapkan makanan sampai mengantarkan seluruh anggota keluarga di depan pintu keluar rumah. Kemampuan ibu dalam mengorganisir berbagai barang di rumah membuat pikiran lebih fresh. Karena saya tinggal di sekolah, hilangnya suasana enegik di pagi hari lebih terasa. Oleh karenanya, di pagi sepi nan dingin, saya merasa dikunjungi oleh ibu dengan sifat energiknya ketika kehangatan Kayu Putih Aromatherapy aroma Green Tea menjalar di leher dan tangan serta aroma Green Tea-nya memenuhi udara. Aromatherapy-nya membuat pikiran lebih fresh dan semangat untuk memulai aktifitas seharian. Kehangatan yang datang sejalan dengan olesan Kayu Putih Aromatherapy juga bernilai lebih untuk melawan dinginnya pagi. Hangatnya dapat, Aromanya dapat! Sungguh Aromaterapi yang tepat untuk digunakan sebelum mengarungi hari.
Kalau di lihat dari komposisinya, memang Aromatherapy-nya lebih banyak diisi dengan minyak ekalipstus. Masing-masing Kayu Putih Aromatherapy aroma Green Tea, Rose dan Levender, diisi sebanyak 99,75 % minyak ekaliptus dengan tambahan 0,25% fragrance oilmasing-masing aroma. Hanya Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus yang komposisinya 100 % diisi dengan minyak Ekaliptus. Oleh karena itu, tentu ada plus minus nya. Keberadaan 0,25% fragrance oilatau essensial oil sintetis bisa saja membuat orang-orang tertentu ragu dengan manfaat aromaterapi yang akan didapat. Maklum, fragrance oil itu sendiri dikenal sebagai bahan pewangi kimia yang diperoleh dengan sintesa sejumlah bahan kimia dari minyak bumi sehingga diragukan khasiat aromaterapinya. Tapi jangan salah, campuran 0,25 % fragrance oil itu telah bercampur dengan 99,75% minyak ekaliptus yang benar-benar alami sehingga tetap memberikan manfaat aromaterapi. Harum 0,25% fragrance oil dari aroma green tea, rose dan lavender telah memperoleh dorongan khasiat aromaterapi ketika bergabung dengan 99,75% minyak ekaliptus. Selain itu, kadar 0,25% fragrance oil memang cukup kecil, tapi justru itulah yang membuat kita menikmatinya karena aroma wewangiannya tak terlalu menyengat hidung. Oleh karenanya, kalau kita tak jeli ketika mencium secara bergantian masing-masing 4 aroma Kayu Putih Aromatherapy langsung dari botol, mungkin hanya tercium wangi ekaliptusnya. Namun jika teliti, kita akan mendapati perbedaan dari 4 aroma. Perbedaan besar saya rasakan ketika mengoleskan Kayu Putih Aromatherapy di kulit, langsung tercium masing-masing aromatherapy-nya.
Tanaman Ekaliptus yang menjadi bahan utama Kayu Putih Aromatherapy ini pun merupakan tanaman yang unik. Ekaliptus merupakan tanaman asli yang berasal dari Australia dengan beberapa spesies dapat digunakan ditemukan di Papua Nugini, Indonesia dan Filipina. Tanaman ini terdiri dari 700 spesies, dan khusus untuk Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang menggunakan eucalyptus Globulus. Berbeda dengan Cajuput Oilyang menjadi bahan utama produk Cap Lang terdahulu, aroma minyak Ekaliptus lebih lembut dan tidak terlalu menyengat.
Banyak lagi kelebihan Kayu Putih Aromatherapy. Salah satunya, 4 Ragam Aroma Kayu Putih Aromatherapy-nya membuat kita memiliki banyak pilihan. Bagi yang mudah bosan dengan aroma eucaliptolyang juga terdapat di produk Cap Lang sebelumnya, yakni Minyak Kayu Putih Cajuput Oil, sekarang kita memiliki ragam pilihan dengan 4 aroma Kayu Putih Aromatherapy. Jika hari ini kita bosan dengan aroma green tea, besoknya bisa kita ganti dengan aroma Lavender, Rose, atau Ekaliptus. Atau bagi kita yang telah berkeluarga, merayu anak tersayang untuk memakai Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang lebih mudah karena aroma yang tersedia menarik minat anak-anak. Selain itu, bagi anda yang sedikit kurang suka dengan bau minyak-minyakan yang banyak terdapat di kayu putih lainnya, tak perlu khawatir karena harum ekaliptus tidak mengandung bau minyak.
Selanjutnya, ragam ukuran Kayu Putih Aromatherapy juga banyak memberikan saya pilihan. Untuk saat ini, 4 aroma Kayu Putih Aromatherapy tersedia dalam ukuran 15 ml, 30 ml, 60 ml, 120 ml, dan 210 ml (khusus untuk aroma ekaliptus). Kalau saya sendiri lebih memilih ukuran 60 ml. Bagi saya, ukuran 60 ml masih tergolong nyaman untuk dibawa-bawa dan tak mudah habis. Kalau bagi yang sudah berkeluarga, mungkin untuk bepergian bisa dibeli yang ukuran 15 ml atau 30 ml untuk masing-masing anggota keluarga, tapi untuk persiapan satu keluarga di rumah, mungkin bisa digunakan yang ukuran 120 ml dan 210 ml untuk stok satu keluarga.
Selamat menikmati Kayu Putih Aromatherapy Cap Lang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H