Mohon tunggu...
Ika Yuni Purnama
Ika Yuni Purnama Mohon Tunggu... Desainer - Ika Yuni Purnama

Desainer interior dan pengajar di Instiitut KesenianJakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Virus Horor

2 Agustus 2020   21:18 Diperbarui: 2 Agustus 2020   21:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

datang dengan diam tak kasat mata 
serasa angin bergerak tak menentu 
enam purnama tanpa  ada akhir nyata                 menguliti jiwa raga hingga memutih 

hari-hari penuh cemas mendera           
siapa hari ini yang akan tercabut
nyawa-nyawa hilang tanpa bunga                             siap tak siapa siap menunggu panggilan-Nya


Corona telah langlang benua
Siapa takut mati
Siapa siap mati
Siapa berani menghadang
Kau tetap angin yang berhembus               membawa samurai tajam menghujam
memenggal jiwa dengan mata membuta

Kuasa-Nya telah hadir
serasa angin yang mungil tapi tengil                  tubuh limaratus mikrometer
dengan congkak
menjadi mercusuar jaman

Jakarta,21052020

Ika Yuni Purnama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun