Mohon tunggu...
Ika Widi Oktavina
Ika Widi Oktavina Mohon Tunggu... Lainnya - 🌾Mahasiswi

Dalam proses menuju ranum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belenggu Kelabu

6 Oktober 2020   07:02 Diperbarui: 6 Oktober 2020   07:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Percayalah,

Bersama ini si pemberani takut

Dengan ini si kokoh runtuh

Lewat ini si penurut melanggar

Melalui ini si bisu berbicara

Percayalah aku tak mau,

Tak terhitung sudah pemberontakan dariku

Semakin masuk dalam pekatnya kelabu

Niatnya berteman dan mengajariku sesuatu

Namun, menjanjikan kenyataan yang semu

Percayalah ini sangat menyakitkan,

Dengan mudah bicara berbagilah tanpa tahu hati terbungkam dan jiwa tertahan

Kehadirannya sangat menekan

Bukan ini yang kuinginkan

Semoga aku bertahan dengan bantuan Tuhan

Percayalah aku lelah,

Pikiran beramuk terus tumbuh

Mencari akhir labirin yang tak berujung dengan peluh

Kini hanya menyisakan celah yang rapuh

Akhirnya malam berlalu dalam diam penuh kesah

Percayalah aku benci ini,

Semua yang sekedar menghampiri

Berbisik akan selalu menemani

Nyatanya hanya menambah risau di hati

Mencoba mengusirmu, aku ingin mengambil jalanku sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun