Mengapa sedulur papat harus di hormati? Masyarakat jawa menghormati sedulur papat karena sedulur papat ikut tinggal bersama bayi didalam kandungan sebelumnya dan juga sedulur papat ikut dalam kelahiran bayi. Selain untuk memperingati hari kelahiran, wetonan biasanya juga digunakan masyarakat jawa untuk menentukan pas atau tidaknya pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Dalam menentukan pas atau tidaknya pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, biasanya dilihat dari weton dari masing - masing pasangan. Dengan perhitungan weton tersebut dapat ditentukan baik atau buruknya hubungan seseorang. Jika hasilnya baik, maka hubungan dapat dilanjutkan. Namun sebaliknya, jika hasilnya buruk maka terpaksa tidak bisa dilanjutkan.
Tradisi islam kejawen mulai menunjukkan eksistensinya sampai sekarang dengan bukti bahwa budaya kejawen sekarang sudah dikombinasi dengan unsur islam didalamnya. Contohnya seperti budaya yang sudah saya sebutkan di atas, mitoni yang dilakukan dengan cara pembacaan do'a agar calon anak diberi keselamatan, budaya ruwahan pun sama seperti mitoni yaitu mengirim doa namun yang membedakan adalah ruwahan dilakukan setelah membersihkan makam dan mengirim do'anya kepada leluhur bukan orang yang masih hidup. Itulah mengapa tradisi yang ada pada kepercayaan masyarakat kejawen masih dapat diterima oleh masyarakat, karena kepercayaan mereka sendiri masi tetap menganut apa yang dijarkan oleh agama pada umumnya dan tidak menyelentang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H