Mohon tunggu...
Ika Wahyuni
Ika Wahyuni Mohon Tunggu... -

Sedang berproses menjadi Mahasiswi Ilmu Komunikasi di UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta dan suatu saat akan punya peternakan kambing .... @ikawe_duss

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

"Taragak" Maninjau

29 September 2012   16:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:29 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taragak dalam bahasa indonesianya adalah kangen. Danau Maninjau terletak di kabupaten Agam provinsi Sumatra Barat. Dari kota Padang danau Maninjau dapat ditempuh melalui perjalanan darat kurang lebih dua jam. Sesuai Wikipedia bahasa Indonesia Danau Maninjau merupakan danau vulkanik berada diketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat).

Sekitar dua tahun yang lalu saya berkesempatan mengunjungi danau Maninjau, sebelum saya pindah ke Jogja. Ketika itu Saya bertolak dari Riau menggunkan perjalanan darat, dan memerlukan waktu sekitar enam jam. Diperjalanan menurut saya yang benar-benar berkesan adalah ketika melewati kelok Sembilan yang menegangkan serta bikin mual dan senam jantung. Karena kondisi jalannya yang sempit serta memiliki kelokan yang tajam. Tapi sekarang melewati kelok Sembilan tidak perlu takut lagi karena ada jalan layangnya yang sudah bisa beroperasi mulai tanggal 16 Agustus 2012 yang lalu.

Untuk mencapai danau Maninjau kita akan melalui jalan yang tidak kalah menegangkan dari kelok Sembilan yaitu kelok 44/kelok ampek puluh ampek. Disepanjang jalan kita akan sisuguhi pemandangan yang indah berupa sawah-sawah yang berbentuk terasering, hijaunya deretan Bukit Barisan, dan gerombolan kera yang hidup liar. Sesampainya di danau Maninjau kita akan disambut birunya danau yang menyejukkan. Suasana di sekitar danau Maninjau masih alami dangan hamparan sawah yang menghijau. Di tepian danau Maninjau terdapat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka yang terkenal sebagai ulama juga sastrawan yaitu angkatan Pujangga Baru dan Balai Pustaka dengan Novelnya yang terkenal Di Bawah Lindungan Ka’bah.

Selama liburan saya punya kegiatan rutin yaitu memberi makan ikan Nila di keramba kakek. Keramba merupakan keranjang atau kotak dari bilah bambu untuk membudidayakan ikan di sungai, danau, bendungan dan banyak terdapat di danau Maninjau. Keramba biasanya diletakkan agak jauh dari pinggir danau. Yah danau Maninjau merupakan tempat budidaya ikan Nila dan menjadi pemasok ikan bagi daerah-daerah disekitar Maninjau. Dan saya selalu menyempatkan mandi sambil berenang di danau diwaktu pagi karena airnya masih bersih dan masih hangat.Selain tempat budidaya ikan danau Maninjau juga sebagai PLTA yang disekitarnya terdapat tempat untuk rekreasi. Terdapat juga tempat rekreasi yang terkenal sebagai tempat olahraga Paralayang yaitu Puncak Lawang dan merupakan tempat terbaik di Asia Tenggara.

Dan yang membuat saya betah di Maninjau adalah makanannya apalagi masakan nenek. Yah orang Padang memang terkenal dengan masakannya yang lezat dengan bumbu dan rempahnya yang lengkap. Seperti sate padang, rendang, keripik balado, dan nasi padang tentunya. Dan makanan yang saya sukai adalah pensi, yang merupakan makanan khas danau Maninjau. Pensi adalah sejenis kerang kecil yang cangkangnya warna hitam dan biasanya hanya ditemukan di danau Maninjau. Biasanya diolah sebagai camilan yang sangat cocok disantap sambil menikmati danau Maninjau yang sejuk. Selain Pensi terdapat ikan Bada yang juga merupakan ikan khas Maninjau yang paling enak bila dibikin pepes. Selain itu, kebetulan ketika saya berlibur di Maninjau sedang musim durian. Sehingga bisa puas menikmati durian dengan harga yang relatif murah.

Selama berlibur di Maninjau saya juga sempat mengunjungi kota Bukit Tinggi yang sangat terkenal dengan jam gadangnya. Ada yang unik lho dari jam gadang yaitu dijarum jamnya. Angka empat pada angka Romawi biasanya tertulis dengan IV, namun di Jam Gadang tertera dengan IIII. Selain jam gadang di kota Bukit Tinggi juga banyak terdapat tempat wisata yang dapat dikunjungi seperti Lobang Jepang, ngarai Sianok, benteng Fort de Kock, dan dari Bukit Tinggi juga kita dapat menikmati pemandangan Gunung Marapi yang merupakan gunung paling aktif di Sumatra. Di Bukit Tinggi terdapat juga tempat untuk berbelanja yang terkenal di Sumatra untuk tempat kulakan/membeli dengan dengan jumlah banyak yaitu Pasar Ateh.

So, mari berkunjung ke Sumatra Barat khususnya danau Maninjauserta Bukit Tinggi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun