Ika Vijayanti (Koordinator), Fihan Syahputra, Afif Aminudin, Aldi Rifki, dan Belia Paramita - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang - PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 36 Gelombang 5. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Good Village Project (GVP) adalah sebuah lembaga non-pemerintah yang memiliki misi untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan pendidikan berbasis komunitas. Sejak didirikan, GVP telah aktif dalam berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat lokal, terutama di bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas individu.Â
Melihat potensi besar dari program-program yang dijalankan oleh GVP, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memutuskan untuk menjalin kerja sama melalui Program Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM). Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan keterampilan berbahasa asing, yang menjadi salah satu kebutuhan penting di era globalisasi saat ini.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara global, keterampilan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, menjadi sangat krusial. Bahasa Inggris tidak hanya menjadi alat komunikasi internasional, tetapi juga menjadi jendela untuk mengakses pengetahuan global dan peluang ekonomi.Â
Menyadari hal ini, GVP secara rutin mengadakan kelas bahasa Inggris yang diampu oleh penutur asli (native speakers) yang didatangkan dua minggu sekali. Kehadiran native speaker ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar langsung dari sumber yang otentik, sehingga meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka secara lebih efektif dan natural.
Program berkelanjutan yang dijalankan oleh GVP sejalan dengan misi Mahasiswa PMM UMM dalam memberdayakan masyarakat melalui pendidikan. Melalui Program PMM, mahasiswa UMM berpartisipasi dalam kelas-kelas bahasa Inggris yang diadakan oleh GVP. Dalam kelas ini, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai peserta tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu proses pembelajaran.Â
Mereka berbagi pengetahuan tentang dasar-dasar bahasa Inggris, seperti perkenalan diri dan penggunaan kalimat sehari-hari, namun diskusi tidak berhenti di situ saja. Para mahasiswa dan peserta dari GVP juga terlibat dalam diskusi yang lebih mendalam tentang budaya, isu-isu sosial, dan topik-topik lain yang relevan. Diskusi ini memungkinkan terjadinya pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih luas, yang penting untuk membangun toleransi dan menghargai keragaman.
Kerja sama ini memberikan berbagai manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bagi mahasiswa UMM, ini adalah kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di kampus ke dalam situasi nyata. Mereka dapat mengasah keterampilan komunikasi dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis saat berinteraksi dengan masyarakat dari latar belakang yang berbeda. Lebih dari itu, keterlibatan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini juga meningkatkan empati dan kesadaran sosial mereka terhadap isu-isu yang dihadapi oleh komunitas lokal.
Sementara itu, bagi GVP dan komunitas yang mereka layani, kolaborasi ini membawa berbagai keuntungan. Selain mendapatkan akses ke sumber daya pendidikan tambahan, seperti materi pembelajaran dan metode pengajaran yang lebih beragam, mereka juga dapat belajar langsung dari para mahasiswa UMM yang memiliki perspektif berbeda. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga memperkuat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat, menciptakan rasa saling percaya dan mendukung satu sama lain.
